SimadaNews.com-Pemerintah mengerahkan sebanyak 50 helikopter dari berbagai kementerian/lembaga, TNI, Polri, dan swasta untuk melakukan water bombing guna memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau.
“BNPB sendiri mengerahkan 42 helikopter untuk pemadaman karhutla,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dalam keterangan pers di Gedung Graha BNPB, Jakarta, Sabtu 14 September 2019.
Doni mengingatkan, memadamkan lahan gambut bukanlah hal yang mudah. Dia menunjuk contoh ada satu daerah di Sumatra Selatan yang selama satu bulan kebakaran hutan dan lahan terjadi tanpa henti, belum bisa dipadamkan hingga hari ini.
“Pemadaman melalui water bombing maupun selang air bukan upaya yang efektif untuk memadamkan api. Hanya hujan yang bisa memadamkan api di sejumlah wilayah karhutla,” jelas Doni.
Dia melanjutkan, pihaknya bekerjasama dengan Badan Metereologi Klimatologi dna Geofisika (BMKG) selalu bersiap sedia apabila ada kemunculan awan agar bisa segera dibuat hujan buatan.
Riau Terbesar
Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan, bahwa wilayah karhutla paling besar terjadi di Provinsi Riau seluas lebih kurang 40 ribu hektare.
Sementara jumlah keseluruhan lahan yang terbakar mencapai 80 ribu hektare. Luasnya lahan yang terbakar itu, menurut Doni, menjadi salah satu faktor penyebab jumlah titik api semakin meningkat, dan ketebalan asap dan ketebalan polutan semakin buruk.
Di samping itu, rendahnya curah hujan di wilayah karhutla akibat dampak dari fenomena El Nino makin memperburuk kebakaran dan kualitas udara yang ada di Riau.
Melalui sambungan telepon, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, dan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati untuk berkoordinasi terkait penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Provinsi Riau.
Dalam penjelasannya kepada Biro Pers Sekretariat Presiden, Panglima TNI menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) atau Hujan Buatan di wilayah yang terkena karhutla.
“Hasil hujan buatan hari ini (Jumat) hujan di Kabupaten Indragiri Hilir, Provinsi Riau,” ucap Panglima TNI.
Lebih lanjut, Panglima TNI juga mengatakan akan mengirim tambahan pesawat CN-295 dan Hercules untuk kembali membuat Hujan Buatan dengan skala yang lebih besar.
“Kita tambah pesawat untuk menebar garam langsung 3,5 ton sekaligus dengan pesawat CN,” ungkap Panglima TNI.
Menurut Panglima TNI, dia dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian sudah terjun langsung ke lapangan untuk menangani karhutla beberapa waktu yang lalu. (snc)
Sumber: BPMI Setpres
Editor: Hermanto Sipayung