Simada News
Minggu, 6 Juli 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
ADVERTISEMENT
Home Sudut Pandang

Sinyal di Balik Noise: Publik hanya Meminta “Equality Before the Law”

Bernard Siahaan ST

Simadanews.com by Simadanews.com
25 Mei 2018 | 12:34 WIB
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

BELUM lama ini diberitakan seorang dosen di USU pingsan setelah dipertontonkan di depan publik oleh pihak Polda Sumut, karena status yang ditulisnya yang bilang bahwa teror bom Surabaya dan aksi serangan teror lainnya pengalihan isu.

Beberapa hari lalu, sebuah video dan berita menjadi viral. Seorang remaja di bawah umur telah menghina, mengancam, dan menantang aparat negara dan pemimpin tertinggi negara dalam videonya. Dikatakan oleh polisi bahwa dia hanya ‘lucu-lucuan’ dan tidak berniat menebar kebencian.

Kedua berita ini menjadi pro-kontra. Bagaimana percakapan netizen dan media terkait video ancaman ini? Mari kita lihat.

Dalam dua hari, terdapat 4K percakapan di Twitter dan 126 mention di media online tentang video penghinaan dan ancaman kepada presiden. Percakaapan ini baru mulai viral, sehingga dalam 1-2 hari kedepan masih akan jadi topik  hangat.

Dari grafik SNA, ternyata hanya ada satu cluster besar (cluster oposisi) yang aktif membahas ini. Cluster satunya yang biasanya muncul belum tampak di sini, hanya MakLambeTurah saja.

Mak Lambe Turah berada di luar cluster oposisi, dan dia mendapat sangat banyak retweet, atas polling yang dibuatnya. Apakah netijen setuju TS dilepas begitu saja atau tidak. Hingga tulisan ini dibuat, 1,2 K tidak setuju dan 111 setuju dilepas.

Dari status-status yang paling banyak diresponse netizen dalam cluster besar ini, kebanyakan mereka membandingkan penjelasan dan perlakukan polisi terhadap anak remaja ini dengan orang-orang sebelumnya.

Misal pada bulan Januari 2018, seorang anak SMK dipenjara 1,5 tahun karena menghina presiden di facebook. Melalui perbandingan yang mereka buat, mereka ingin menunjukkan adanya perbedaan perlakukan di depan penegak hukum.

“TIDAK SUKA” ATAU “LUCU-LUCUAN”

Penjelasan polisi yang dianggap publik cenderung membela anak remaja ini, dengan menyatakan bahwa anak ini hanya “lucu-lucuan” saja, telah menjadi perhatian besar. Jika alasan sekedar lucu-lucuan bisa membuat anak itu lepas dari hukum, apakah alasan sekedar “tidak suka” presiden juga bisa melepaskan ibu dosen itu dari kasusnya?

Sengaja, tidak sengaja, suka, tidak suka, lucu-lucuan, atau apapun apakah bisa jadi alasan sebuah hukum akan diterapkan atau tidak? Kira-kira itu yang jadi polemik saat ini. Mengingat begitu banyak contoh yang diajukan netijen tentang berita-berita sebelumnya hukum tetap ditegakkan tak peduli alasan terhukum, karena secara materiil ada bukti yang bisa di bawa ke pengadilan.

Di balik “noise” ini, sebenarnya apa sinyal yang ingin disampaikan publik kepada penegak hukum? Mudah sekali menangkapnya. Yaitu: mereka ingin “Equality Before The Law”.

Jika ibu dosen itu ditangkap, dipertontonkan, dan proses, maka hal yang sama harus dilakukan pada anak remaja yang telah menghina dan mengancam presiden ini. Jika banyak orang yg kemudian dipenjara karena ujaran kebencian, maka biarkan anak ini diproses oleh hukum dan dibuktikan di muka hukum bahwa dia boleh bebas, atau harus dihukum.

Menurut saya, meredam noise itu mudah sekali. Yaitu: tegakkan keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia. Tidak perlu public relation (PR) khusus. Karena “Keadilan yang Tegak” itu sendiri adalah PR yang paling kuat pesannya kepada rakyat. (*)

 Penulis adalah Inisiator dan Ketua Komunitas Masyarakat Informatika (KoMIT) Indonesia

 

 

 

Share220Tweet138Pin50

Berita Terkait

PILKADA 2024, ANAK MUDA BISA APA?

02/07/2024

PEMILU  Tahun 2024 sudah selesai, sebentar lagi pemilihan kepala daerah yang hakikinya dilaksanakan sekali setiap lima tahun akan dimulai. Secara...

Aspek Positif dan Negatif dari Perubahan Umur Calon Presiden dan Wakil Presiden

04/06/2024

PEMILIHAN Presiden pertama kali di Indonesia bukan dari pemilihan umum yang langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan Presiden pada awal tahun...

Prof Dr Heri Budi Wibowo

Indonesia Menuju Swasembada Pangan dan Makan Siang Gratis dengan Modifikasi Cuaca

17/05/2024

KETAHANAN pangan menjadi salah satu sasaran program jangka Panjang pemerintah sampai tahun 2040 menuju Indonesia emas. Target utama dari ketahanan...

Pematangsiantar Butuh Pemimpin Berani dan Akses Alternatif Hadirkan Dana Pembangunan

16/04/2024

SimadaNews.com-Pemilihan kepala daerah, termasuk di Kota Pematangsiantar, menjadi sorotan pada tahun ini. Sejumlah calon wali kota potensial telah mulai muncul...

Selamat Datang Era Legitimasi Vs Legalitas

16/02/2024

PUJI Syukur pada Sang Ilahi ! Pemilu Serentak 2024 sampai saat ini berjalan sesuai agendanya.. Ternyata jnggulan pilihan politik perwakilan...

Tolak Masa Jabatan Kades 8 Tahun!

13/02/2024

SimadaNews.com-Revisi UU Desa telah sampai kepada tahap pembahasan tingkat I oleh DPRRI melalui Baleg dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian...

Berita Terbaru

News

Erwin Purba SH jadi Kajari Siantar Gantikan Jurist Precisely Sitepu

6 Juli 2025 | 23:03 WIB
News

Setelah 21 Tahun, Gubernur Sumut Resmi Serahkan Aset Rumah Dinas Bupati kepada Pemkab Samosir

6 Juli 2025 | 22:45 WIB
News

Pelantikan Ephorus dan Sekjen GKPS 2025–2030: Terima Kasih atas Amanah yang Diberikan

6 Juli 2025 | 17:45 WIB
News

Wali Kota Pematangsiantar Hadiri FGD Bersama Gubernur Sumut Bahas Sekolah Lima Hari dan Program Sekolah Gratis

5 Juli 2025 | 21:08 WIB
News

Semangat Kemerdekaan Menggelora, DPC PROGIB Simalungun Gelar Turnamen Gebyar HUT RI ke-80

5 Juli 2025 | 20:51 WIB
News

Tolak Mobil Dinas Rp2,3 Miliar, Bupati Labuhanbatu Tuai Apresiasi PMII: Kebijakan di Luar Nalar!

5 Juli 2025 | 19:09 WIB
News

Lewati Empat Putaran Pemilihan, Pdt Jan Hotner Saragih Terpilih jadi Sekjen GKPS

5 Juli 2025 | 13:05 WIB
News

Pdt John Christian Saragih Terpilih sebagai Ephorus GKPS dalam Sinode Bolon Ke-46

4 Juli 2025 | 23:07 WIB
News

Tolak Konversi Kebun Teh ke Sawit, Minta PTPN IV Hentikan Rencana Tanam Ulang

4 Juli 2025 | 14:29 WIB
News

Pengurus KONI Pematangsiantar 2025–2029 Resmi Dilantik, Siap Tingkatkan Prestasi Olahraga

3 Juli 2025 | 20:19 WIB
News

Pemkab Samosir Gelar Rapat Lanjutan Penyusunan Ranperda Perlindungan dan Pemberdayaan Petani

3 Juli 2025 | 19:42 WIB
News

Kejar Pangulu Banjar Hulu yang Kabur Lompat ke Sungai,  Calon Jaksa Hanyut

3 Juli 2025 | 12:57 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

slot gacor
slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba