SimadaNews.com-Semakin berkembangnya teknologi informasi membuat perguruan tinggi di seluruh Indonesia berbenah, supaya tidak kalah bersaing di era digital.
Dalam hal ini, perkembangan yang sering disebut dengan disruption teknologi harus membuat Universitas Simalungun (USI) terus berinovasi memberikan layanan pendidikan berbasis teknologi, supaya lulusannya mampu bersaing di dunia kerja apa saja setelah menamatkan pendidikan.
Pesan itu disampaikan perwakilan pengurus Ikatan Alumni (IKA-USI), Hermanto Sipayung SH, saat memberi sambutan pada acara Dies Natalis USI ke-53 dan acara wisuda gelombang kedua sebanyak 442 wisudawan/wisudawati strata satu dan pasca sarjana, Kamis (18/10) di Audotorium Radjamin Purba USI.
Hermanto juga memberikan apresiasi kepada civitas akademika USI yang terus berbenah memajukan USI. Tentu dengan kemajuan USI, akan membuat lulusan mampu bersaing di berbagai dunia kerja.
Namun pada intinya, para mahasiswa yang akan lulus juga harus sejalan atau melek dengan perubahan teknologi yang terus semakin maju.
“Kita apresiasi USI yang sudah berbenah menghadapi era digital. Kini, untuk mengisi KRS/KHS mahasiswa sudah melalui website USI. Dengan sendirinya mahasiswa harus mampu menguasai digital,” sebut Pemimpin Umum/Redaksi SimadaNews.com itu.
Pada kesempatan itu, mentor Gerakan Kebajikan Pancasila (GKP) dan Rumah Gotong Royong (@RGR) tersebut, mengajak para lulusan USI menjadi pioner menjaga persatuan dan kesatuan di Indonesia, khususnya di Siantar-Simalungun.
Apalagi menjelang Pemilu 2019, para alumni USI kiranya menghalau permasalahan yang merap timbul yakni politik identitas, penyebaran hoax yang dapat merusak keutuhan NKRI.
“Kita para alumni harus menghargai keberagaman memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa. Dan selamat kepada para wisudawan, kiranya nanti bisa bersama sama bergabung di IKA USI untuk memberikan kontribusi pemikiran,” ajak Hermanto mengakhiri.
Senada dengan Hermanto, Ketua pengurus Yayasan USI, Ir Amsar Saragih mengatakan, perguruan tinggi akan kuat ketika ditopang kemapanan di dunia digital dan juga ditopang dunia industri.
Untuk itu, dia berharap dan mengajak pelaku industri yang ada di Siantar-Simalungun untuk berperan aktif memberikan suport terhadap perguruan tinggi dalam hal ini USI.
“Sepakat dengan alumni tadi, era digital sangat memacu perkembangan perguruan tinggi dalam hal ini USI. Selain itu, juga harus ditopang dunia industri dan pemerintah” kata Amsar.
Amsar Saragih juga mengajak Pemko Siantar dan Pemkab Simalungun, memberikan perhatian dalam berbagai hal agar USI semakin mapan. Sebab, pemerintah daerah jelas sangat diuntungkan atas kehadiran USI. Dimana dari ribuan mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah telah mendorong siklus perekonomian masyarakat yang berdampak terhadap munculnya sumber pajak.
Rektor USI Prof DR Marihot Manullang, pada kesempatan itu, juga mendorong seluruh mahasiswa yang diwisuda untuk belajar terus dan dapat mengamalkan ilmu secara bertanggung jawab dan berkualitas di bidang kerja atau profesi masing-masing di tengah masyarakat.
Manullang memaparkan, keberadaan USI lahir dari buah pemikiran para pemimpin daerah masa itu. Di tengah-tengah tugas yang sangat berat membangun daerahnya, para pemimpin daerah tersebut masih memiliki pemikiran yang visioner jauh ke depan untuk mendirikan universitas sebagai pusat ilmu pengetahuan, kebudayaan dan peradaban bangsa.
“Keberadaan USI dapat dimaknai sebagai simbol ekstensi daerah Simalungun dan Siantar di dalam kerangka wilayah nasional Indonesia. Mari simak dan renungkan kembali prakarsa pendiri USI yang dicetuskan dalam serangkain kalimat yaitu ‘didorong pengalaman pahit getirnya masyarakat dalam memperoleh pendidikan tinggi dan oleh karena rasa tanggung jawab dalam mempersiapkan dan meningkatkan SDM masyarakat Siantar-Simalungun. Maka kami persembahkan USI menjadi almamater mu. Teruskan cita cita dan perjuangan kami,” katanya.
Rektor juga menyampaikan, ke depan di USI ada beberapa perbaikan kurikulum dan menambah program studi. Program studi sebagai ujung tombak pelaksanaan reorientasi akademik tersebut sangat penting.
Dalam penyelenggaraan dan pengelolaan program studi yang bervariasi tersebut diperlukan good governance. Oleh karena itu akuntabilitas program studi yang salah satunya ditunjukkan dengan akreditasi telah menjadi bagian penting dari strategi USI.
Sedangkan Wakil Wali Kota Siantar, Togar Sitorus, mengakui bahwa perguruan tinggi di Pematangsiantar khususnya USI sudah mengalami kemajuan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal ini berdampak positif terhadap SDM.
Dia berharap, para lulusan USI bisa menjadi motor membangun masyarakat sebagai penerus bangsa kedepannya. Dengan demikian, Kota Pematangsiantar diharapkan menjadi barometer pendidikan bagi kota lain.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Pembina, Marsma (Purn) Ir Budy R Purba MSc mengajak seluruh mahasiswa yang di wisuda untuk tidak pernah berhenti belajar apalagi tantangan terus ada di tengah pesatnya kemajuan ilmu teknologi sehingga apa yang di cita-citakan dapat terwujud dan bisa membagakan USI saat dimana pun berkarir. (ndi/snc)