SimadaNews.com- Dalam rangka mengendalikan penyakit rabies di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian telah mengirimkan bantuan vaksin rabies dan melakukan kegiatan Komunikasi, Informasi, serta Edukasi (KIE) terkait penyakit rabies di Kabupaten Sumbawa.
Hal tersebut disampaikan oleh Direkur Kesehatan Masyarakat Veteriner, Syamsul Ma’arif pada hari ini Jumat (22/2) di Kantor Pusat Kementerian Pertanian Jakarta.
Sebagaimana diketahui, pada awal tahun 2019 telah ditemukan adanya kasus Rabies pada hewan dan kasus lyssa pada manusia di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat.
Rabies adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat menyebabkan kerusakan otak, system syaraf dan kematian. Penyakit ini dapat menular dari hewan ke manusia atau biasa disebut zoonosis. Hewan yang dapat menularkan rabies (HPR) antara lain anjing, kucing, dan kera.
Syamsul Ma’arif mengatakan, menurut data pemerintah daerah Kabupaten Dompu, sejak bulan Oktober 2018 sampai dengan saat ini telah tercatat sebanyak 619 orang telah digigit anjing dan enam orang diantaranya meninggal dunia.
Sementara kasus positif rabies pada hewan tercatat sebanyak 26 kasus positif. Rabies diketahui juga telah menyebar ke Kabupaten Sumbawa sejak tanggal 31 Januari 2019.
Berdasarkan data terakhir tercatat sebanyak 22 kasus gigitan HPR, dengan 4 kasus diantaranya dinyatakan positif pada hewan pengigitnya berdasarkan hasil pemeriksaan Laboratorium Balai Besar Veteriner Denpasar.
Temuan kasus rabies pada hewan membuat Pemerintah Kabupaten Sumbawa segera bertindak cepat dan bersikap proaktif dengan melibatkan seluruh instansi terkait bersama dengan masyarakat.
Kabupaten Sumbawa dinyatakan sebagai daerah Kejadian Luar Biasa (KLB) rabies dengan Surat Keputusan Bupati Sumbawa Nomor 389 tahun 2018 tanggal 8 Februari 2019.
“Untuk mencegah meluasnya kasus rabies di NTB, Ditjen PKH Kementan telah mengirimkan vaksin sebanyak 14 ribu dosis (9 ribu ke Dompu, 2 ribu ke Bima dan 3 ribu ke Sumbawa) untuk mengebalkan hewan di kabupaten tersebut”, kata Syamsul Ma’arif.