SimadaNews.com-Personel Polda Papua, melaksanakan kegiatan Trauma Healing kepada para korban pengungsi kerusuhan di Wamena di Mako Polres Jayawijaya, Senin 3 September 2019.
Polres Jayawijaya merupakan titik pengungsian warga yang kehilangan tempat tinggal pasca kerusuhan yang terjadi di Kota wamena.
Tim Trauma Haeling Polda Papua tidak sendiri namun juga menggandeng personel TNI dan LSM yang ada di Wamena. Anak-anak yang ada di pengungsian sangat senang dan gembira memyambut kehadiran tim dengan banyak permainan yang di sungguhkan sesuai dengan umur masing masing anak.
Wakatim Trauma Haeling Polda Papua AKP Saida Hobrouw, menyampaikan trauma haeling ini ditujukan kepada anak anak korban dari kurusuhan yang terjadi di Wamena.
Dia menuturkan, anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap dampak tauma yang di timbulkan dari kerusuhan yang terjadi.
Adapun tahapan yang di lakukan dalam giat truma haeling ini diataranya beramaian, game-game dan konseling terhadap anak yang traumanya berlebihan.
Kegiatan trauma haeling diharapkan bisa mengurangi truma psisikis terhadap anak, agar mereka kedepan bisa berangsur-asur menghilangkan truma kerusuhan yang terjadi dan mampu kembali berdiri serta mental mereka bisa pulih atas kejadian yang dialaminya.
“Giat truma haeling bukan sekali ini saja kami laksanakan, namun ini sudah hari kedua dan akan berlanjut lagi di beberapa titik pengungsian yang ada di Jayawijaya,” aku AKP Saida.
Rita, salah seorang pengungsi menyampaikan sangat bersyukur atas kegiatan truma haeling ini dimana anak-anak bisa menikmati perminannya. Dan harapannya dengan kegiatan truma haeling ini kedepan bisa melupakan bahkan menghilangkan rasa truma atas kejadian yang dialaminya.
Di tempat yang sama wakil Ketua Bhayangkari Cabang Jayawijaya menyampaikan ucapkan terimakasi atas bantuan yang di berikan oleh Tim Truma Healing Polda Papua untuk membantu anak anak korban kerusuhan yang melakuka pengungsian di Polres Jayawijaya.
Besar harapannya kegiatan truma haeling ini bisa langsung terus supaya bisa menghilangkan rasa truma yang di alami anak-anak.
“Semoga dengan berlangsungnya kegiatan ini anak-anak bisa melupakan kesedihan yang mereka rasakan selama ini,” katanya. (snc)
Laporan: Ali Silaban
Editor: Hermanto Sipayung