SimadaNews.com-Perayaan Natal diiringi duka jutaan warga Filipina di tengah perayaan Natal. Puluhan ribu orang terdampar di pelabuhan atau titik evakuasi menunggu cuaca baik. Angin dan hujan turut melumpuhkan jaringan listrik di jantung Filipina.
Kehancuran infrastruktur di sejumlah inti kota terjadi, karena angin topan phanfone, Selasa 24 Desember 2019, malam.
Topan menghantam ujung selatan Pulau Samar pada Selasa sore dengan hembusan angin mencapai 150 kilometer per jam. Terjangan angin mematahkan cabang-cabang dari pohon dan merobohkan tiang listrik dan menara pengantar telepon genggam di pulau berpenduduk kurang sejahtera itu.
Menurut penghitungan resmi pemerintah yang didapat AFP, hanya kurang dari 1.700 orang dievakuasi dari daerah pantai serta mereka yang rentan terhadap banjir dan tanah longsor.
“Beberapa keluarga enggan mengungsi karena mereka ingin merayakan Natal di rumah, tetapi pejabat setempat akan memaksa mereka keluar jika mereka menolak untuk mengindahkan peringatan kami,” kata Pejabat Pertahanan Sipil Regional Reyden Cabrigas, seperti dilansir SimadaNews dari situs AFP.
Dinas ramalan cuaca negara mengatakan rumah yang terbuat dari kayu, jerami atau bambu berisiko mengalami “kerusakan berat”, meskipun sejauh ini tidak ada laporan gelombang raksasa yang menghantam komunitas pesisir seperti yang sebelumnya diperingatkan dinas cuaca Filipina.
Phanfone, yang dalam bahasa Laos berarti “hewan”, diperkirakan melintasi pulau-pulau tengah sepanjang Hari Natal pada Rabu sebelum bergerak ke Laut China Selatan.
Semua kapal di jalur badai yang diproyeksikan melalui pulau-pulau tengah diperintahkan untuk tinggal di pelabuhan dan banyak penerbangan komersial dibatalkan, membuat ribuan orang yang akan pulang ke kampung halamannya terlantar.
Filipina adalah daratan besar pertama yang menghadapi sabuk topan Pasifik, sehingga negara kepulauan itu dihantam oleh rata-rata 20 badai dan topan setiap tahunnya. Terjangan topan yang melanda Filipina sepanjang tahun ini telah menyebabkan kerusakan infrastruktur, panen dan jatuhnya korban jiwa. (snc)