Membaca Kehendak Rakyat, Dulu Pilpres 2014 Bara JP, Kini DGP
Oleh | Iqb@l M@ngun S@rwoto
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDI-Perjuangan), Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa bagi PDI-Perjuangan, menjadi presiden dan wakil presiden itu akan ditentukan oleh rakyat.
Kehendak rakyat itulah yang akan dibaca Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri yang punya hak prerogatif dengan memohon terang dari Tuhan yang Maha Kuasa agar memberikan inspirasi terhadap pemimpin ke depan guna membawa kejayaan bangsa.
Itu kata Hasto Kristiyanto, menjawab wartawan, usai pengukuhan gelar profesor dari Unhan untuk Megawati Soekarnoputri, Jumat (11/06/2021).
Pernyataan Hasto tersebut, setidaknya dapat disebut sebagai upaya mendinginkan suasana “hiruk pikuk” pasca Puan Maharani tidak mengundang Ganjar Pranowo di perhelatan PDI-Perjuangan di Jawa Tengah (dimana Ganjar Pranowo sebagai Gubernur). Kemudian, sebagai “kata pengunci” pernyataan Bambang “Pacul” bahwa Ganjar Pranowo sudah kelewatan dan sudah tidak mengikuti tertib barisan.
Jika PDI-Perjuangan akan membaca kehendak rakyat, maka langkah Relawan Dulur Ganjar Pranowo (DGP) – bukan langkah Ganjar Pranowo – yang disebut-sebut sebagai gerakan amatiran, adalah tepat, dan tidak (ada niat) bersentuhan dengan garis tegas kebijakan PDI-Perjuangan.
Relawan DGP, sudah mulai, sedang dan akan terus bergerak, membentuk rumah-rumah kecil di seluruh provinsi, dan kabupaten/kota di seantero Nusantara, bahkan di setiap belahan dunia.
Ketua Umum DPP DGP, Raden Zeio Suroto dengan tegas menyampaikan, bahwa DGP tidak ada kaitannya dengan kader PDI-Perjuangan yang juga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. DGP itu wadahnya para relawan yang dengan kecerdasan berpolitiknya, melihat bahwa Ganjar Pranowo adalah figur yang sangat tepat meneruskan pembangunan yang sudah dikerjakan Joko Widodo, menuju INDONESIA GEMILANG.
Jalan Pulang Bagi Bambang “Pacul”
Relawan DGP, dalam pergerakannya tidak dalam konteks rekayasa (memanipulasi) politik, karena yang sudah, sedang dan akan dikerjakan adalah sejatinya politik kebangsaan, politik keberadaban dan politik fakta dengan akurasi data yang terurukur serta dapat dipertanggungjawab dalam konteks moralitas politik kerakyatan. Seperti yang dikatakan Hasto, membaca kehendak rakyat yang di dalamnya ada relawan DGP.
Hasto Kristiyanto, dengan apa yang disampaikannya, telah menunjukkan jalan pulang bagi Bambang “Pacul” dan setiap kader PDI-Perjuangan, untuk lebih jernih membaca tanda-tanda. Agar tidak asal nyeplak, apalagi sampai mengeluarkan ancaman. Agar lebih dewasa dalam berpolitik, tidak menjadi kekanak-kanakan, apalagi halunisasi terhadap gerakan apa pun.
Jika PDI-Perjuangan harus membaca kehendak Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP), untuk menetapkan calonnya ya Joko Widodo sebagai Calon Presiden dan terpilih dua periode, kalau pun terulang kembali sejarah PDI-Perjuangan harus membaca kehendak Relawan DGP, kenapa tidak!
Relawan DGP akan terus bergerak membaca kehendak rakyat menjadikan Ganjar Pranowo sebagai Presiden RI 2024.
Mari tumbuh bersama Relawan DGP, Ojo di-“Pacul” ya Mas!
@Penulis, penggerak Relawan DGP Sumut