Oleh | Yogo Widodo
Semua orang Indonesia pasti mengenal nama Tong Tji pengusaha teh, tapi tidak mengenal nama Tong Djoe.
Padahal Tong Djoe, salah satu pendiri dan tokoh kunci Pertamina. Mungkin tidak setiap hari kita minum teh Tong Tji, tapi setiap hari kendaraan kita mengkonsumsi bensin yang jelas terkandung nama Tong Djoe di dalamnya. Karena sesungguhnya mustahil ada Pertamina jika tidak ada Tong Djoe.
Selain pendiri Pertamina, dulunya Tong Djoe adalah tentara pejuang kemerdekaan yang juga memasok senjata api kepada pejuang Indonesia di masa perang kemerdekaan.
Bila dulu tidak ada pasokan senjata api dari Tong Djoe, pejuang kita bakal kalah bila cuma bermodalkan bambu runcing untuk melawan penjajah yang dilengkapi senjata api.
Orang-orang yang pernah mengangkat senjata dan memberondongkan peluru di masa perang kemerdekaan adalah orang yang memang layak dan pantas mendapatkan kehormatan, kemuliaan dan kekayaan.
Tong Djoe sangat besar jasanya bagi kemerdekaan Indonesia dan untuk setiap tetes bensin yang kita nikmati sekarang.
Sebelum wafat, Tong Djoe sempat menyaksikan prestasi Pertamina meraih keuntungan Rp14 triliun di bawah kepemimpinan Ahok. Ketika perusahaan minyak lainnya merugi, Pertamina masih bisa untung.
Kabar duka datang pada Senin (08/02/2021), Tong Djoe yang dikenal sebagai pengusaha sekaligus pejuang kemerdekaan dan pendiri Pertamina itu, wafat di usia 94 tahun.
KISAH KOLABORASI 3 PUTRA BANGSA
Tong Djoe, adalah salah satu tokoh di balik berdirinya Permina atau Pertamina saat perusahaan perminyakan milik negara itu didirikan bersama 2 Jenderal asal Yogya dan Ambon, yaitu Letjen TNI Ibnu Sutowo dan Brigjen TNI Johannes Marcus Pattiasina pada 1958.
Kedekatan Tong Djoe dengan 2 Jenderal TNI tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah karena Tong Djoe sendiri dulunya adalah tentara pejuang kemerdekaan yang ikut mengangkat senjata dan memberondongkan peluru di jaman perang kemerdekaan.
Ayah Tong Djoe memasok senjata buat para pejuang Indonesia, sementara anaknya, si Tong Djoe muda, ikut bertempur melawan penjajah.
TANPA ADA TONG DJOE TIDAK AKAN ADA PERTAMINA
Mantan anggota DPR Fraksi PDI-Perjuangan Engelina Pattiasina (anak dari Brigjen JM Pattiassina) menjelaskan bahwa Tong Djoe banyak memberikan sumbangsih untuk kelangsungan operasional Permina/Pertamina yang berawal mula di Pangkalan Brandan.
Engelina yang merupakan putri kebanggaan rakyat Maluku itu menjelaskan bahwa Tong Djoe adalah sosok yang bekerja dalam diam, di belakang layar, tapi jasanya untuk Republik Indonesia sangat besar.
PONTANG PANTING CARI DANA & PINJAMAN KARENA SAAT ITU NEGARA INDONESIA MASIH MISKIN
Pada awal pendirian Permina/Pertamina, kondisi negara Indonesia saat itu masih miskin, oleh karena itu negara tidak mungkin menurunkan anggaran.
Akhirnya Tong Djoe yang turun tangan untuk melakukan pinjaman kecil-kecilan di Singapura dan Hongkong untuk dikelola bersama 2 Jenderal sahabat sekaligus kongsiannya yaitu Letjen Ibnu Soetowo dan Brigjen JM Pattiasina.
Saat itu ketiga putra bangsa tersebut memang sedang berjuang mendirikan industri minyak nasional di Pangkalan Brandan agar Permina/Pertamina bisa beroperasi.
Hal Itu dilakukan sebelum kredit minyak pertama untuk Pertamina turun dari Nosodeco-Jepang.
TONG DJOE IKUT PERANG KEMERDEKAAN BERSAMA AYAHNYA PEMASOK SENJATA API
Di masa perjuangan kemerdekaan, Tong Djoe juga ikut berjuang mengangkat senjata bersama ayahnya membantu para pemuda di Sumatera Selatan dalam pertempuran melawan penjajah.
“Tong Djoe muda sudah ikut ayahnya memasok senjata, untuk membantu pemuda-pemuda semasa pertempuran agresi militer pertama dan kedua melawan penjajah 1947-1948, di Sumatra Selatan,” kata Engelina Pattiasina.
TONG DJOE TOKOH KUNCI HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA & RRC
Tong Djoe sendiri sudah lama berbisnis multi bidang di Indonesia, khususnya dengan pebisnis dari negara China. Saking dekat dengan pebisnis negara China, dia berperan menjembatani pembukaan kembali hubungan diplomatik Indonesia dengan RRC pada dasawarsa ’90-an.
TONG DJOE JUGA RAJA KAPAL
Tong Djoe selama ini dikenal sebagai pemilik perusahaan Tunas Group Pte. Ltd. sebuah perusahaan kapal pelayaran dan banyak berperan dalam membuka kembali hubungan diplomatik antara Republik Indonesia dengan Republik Rakyat Tiongkok.
SEMUA PRESIDEN INDONESIA SELALU MINTA NASIHAT TONG DJOE
Tong Djoe selama ini telah menjalin hubungan dengan para Presiden Indonesia sejak pada masa Presiden Sukarno hingga Jokowi.
Dalam hubungannya dengan sejumlah presiden Indonesia belakangan ini, Tong Djoe banyak berperan dalam menciptakan jalinan usaha dagang antara para pengusaha Indonesia dan Tiongkok dan memberikan nasihat kepada beberapa presiden dalam berhubungan dengan negara tersebut.
DIANUGERAHI BINTANG JASA KEHORMATAN
Atas perjuangan Tong Djoe dan segala upayanya dalam membantu Indonesia, sejak perang kemerdekaan hingga masa pembangunan ekonomi, Presiden Habibie atas nama Republik Indonesia memberikan Penghargaan Bintang Jasa Pratama kepada taipan ini, 25 Agustus 1998, diserahkan langsung oleh Menlu Ali Alatas di Gedung Deplu Pejambon, Jakarta. (***)