SimadaNews.com-Badai Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menegaskan peringatan kepada masyarakat terkait ancaman yang nyata dari Sesar Sumatera.
BMKG menekankan perlunya langkah mitigasi yang terus dijaga, terutama bagi penduduk yang tinggal di wilayah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar).
Selama ini, fokus masyarakat dan pemerintah daerah Sumbar lebih tertuju pada upaya mitigasi gempa megathrust yang berpotensi memicu gelombang tsunami.
Namun, dalam peringatan Hari Meteorologi Dunia Ke-74, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono, menegaskan bahwa ancaman dari Sesar Sumatera tak boleh diabaikan.
“Ada potensi sumber gempa bumi di darat yang perlu diperhatikan,” ungkapnya seperti yang dilansir Antara, Minggu 24 Maret 2024.
Rahmat menjelaskan bahwa meskipun gempa bumi yang bersumber di darat mungkin tidak memiliki magnitudo yang besar, namun dampak kerusakannya bisa signifikan.
“Tidak perlu menunggu gempa besar, gempa dengan magnitudo 6 pun sudah bisa merusak,” tambahnya.
BMKG kembali mengingatkan bahwa ancaman bencana tidak hanya terbatas pada wilayah pesisir seperti Pantai Utara Jawa atau Pantai Barat Sumatera.
Ancaman gempa dari darat juga perlu diperhitungkan karena berpotensi menimbulkan kerugian yang serius bagi masyarakat.
Sesar Sumatera sendiri membentang dari Provinsi Lampung hingga ke Aceh, dengan beberapa kabupaten dan kota di Sumbar yang dilalui oleh patahan tersebut, seperti Kabupaten Pasaman, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, dan sebagian Kota Padang Panjang. (snc)