SimadaNews.com— Sejumlah massa yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Masyarakat Buruh Bersatu (GMBB) menggelar aksi unjuk rasa di Kabupaten Toba pada Senin (26/5/2025).
Dalam aksinya, mereka menyuarakan penolakan terhadap keberadaan dua lembaga swadaya masyarakat, yakni AMAN Tano Batak dan KSPPM.
Aksi dimulai dari Kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah IV Balige. Massa yang datang menggunakan beberapa kendaraan pribadi ini disambut oleh Kasi Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan, Janly F. Bancin.
“Kenapa LSM AMAN dan KSPPM dibiarkan begitu saja di wilayah kehutanan ini? Mengapa tidak ada sikap tegas apakah tindakan mereka benar atau salah?” ujar Periana Hutagaol, salah seorang orator, saat menyampaikan aspirasinya di halaman Kantor KPH Wilayah IV.
Setelah berorasi di KPH, massa kemudian melanjutkan aksinya ke Kantor DPRD Toba untuk menyampaikan tuntutan lanjutan.
“Bagi kami, buka atau tutup (kegiatan) itu tidak jadi soal, yang penting tegakkan keadilan. Selama LSM AMAN dan KSPPM masih ada, maka konflik akan terus berlanjut. Kami juga mendesak agar keuangan kedua LSM ini diusut karena kami duga dibiayai dengan mata uang asing,” kata orator lainnya, Bahara Sibuea.
GMBB menuding AMAN dan KSPPM sebagai pihak yang kerap memprovokasi konflik horizontal di tengah masyarakat dengan isu-isu yang dinilai tidak berdasar dan menyesatkan.
“Ciri-ciri provokator adalah tidak mau duduk bersama. Untuk itu, kami meminta pemerintah agar memfasilitasi pertemuan antara kami dan pihak AMAN serta KSPPM agar permasalahan ini bisa diklarifikasi secara langsung,” lanjut Bahara.
Ia juga menyinggung isu soal PT Toba Pulp Lestari (TPL) yang dituding menyerobot lahan konsesi, namun menurutnya tudingan tersebut hanya muncul di media sosial dan berdampak negatif terhadap citra pariwisata di wilayah Toba.
“Era sekarang ini adalah era teknologi. Kabupaten Toba punya banyak potensi wisata termasuk sektor kehutanan. Namun, isu-isu liar dari dua LSM itu di media sosial berdampak pada sektor pariwisata. Kami yakin mereka tidak pernah melakukan edukasi kepada masyarakat,” tegasnya.
Menanggapi aspirasi massa, Ketua DPRD Toba Franshendrik Tambunan yang didampingi Plt Sekretaris Dewan Donald Simanjuntak menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti setiap aspirasi yang disampaikan.
“Kami menerima kehadiran bapak-ibu dalam penyampaian aspirasi. Selanjutnya, setiap poin yang disampaikan akan kami bahas bersama anggota DPRD dan pihak eksekutif,” ujar Franshendrik.
Ia juga mengajak perwakilan massa untuk berdialog lebih lanjut di ruang ketua DPRD bersama Wakil Bupati Toba, Drs. Audi Murphy O. Sitorus, S.H., M.Si. (SNC)
Laporan: Jaya Napitupulu