SimadaNews.com – Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kabupaten Simalungun menyatakan penolakan tegas terhadap rencana konversi tanaman teh menjadi kelapa sawit yang dilakukan oleh PTPN IV di wilayah konsesi perkebunan Sidamanik, Bah Butong, dan sekitarnya.
Penolakan ini disampaikan langsung Ketua DPC GAMKI Simalungun, Defri Damanik, melalui pernyataan tertulis kepada wartawan, Senin (7/7/2025).
Defri mengungkapkan bahwa penolakan tersebut merupakan hasil keputusan rapat pengurus cabang GAMKI Simalungun yang menyoroti rencana alih fungsi lahan oleh PTPN IV.
“GAMKI menolak konversi karena hingga saat ini belum ditemukan dokumen resmi alih fungsi lahan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,” tegas Defri.
Ia menambahkan, berdasarkan informasi yang dihimpun, dokumen yang dimiliki PTPN IV masih merujuk pada peruntukan sebagai kebun teh.
Ia juga menyoroti pengalaman sebelumnya di Panei Tongah, di mana konversi kebun teh ke kelapa sawit justru memicu bencana ekologis.
“Di Panei Tongah, konversi tersebut mengakibatkan banjir, kerusakan sumber air, jalan, serta perubahan iklim yang berdampak buruk bagi masyarakat,” ujarnya.
Defri mengingatkan bahwa kawasan Sidamanik sebagai sentra kebun teh seharusnya tetap dipertahankan, bahkan ditingkatkan produksinya demi mendukung pendapatan negara dan pelestarian lingkungan.
“Alih-alih melakukan pembiaran, PTPN IV seharusnya mengembangkan kembali produksi teh sebagai komoditas unggulan. Kami menyerukan: Hentikan konversi oleh PTPN IV!” tegasnya.
Ia juga menantang komitmen Pemerintah Kabupaten Simalungun di bawah kepemimpinan Bupati Anton Achmad Saragih untuk melindungi kebun teh Sidamanik yang telah menjadi ikon daerah dan berpotensi besar bagi pemberdayaan masyarakat.
“Ketahanan pangan adalah bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo. Maka Pemkab harus bertindak. Kebun teh Sidamanik bisa menjadi aset rakyat jika dikelola dengan baik, apalagi jika didistribusikan kepada masyarakat miskin untuk meningkatkan perekonomiannya,” pungkas Defri.
Di akhir pernyataannya, Defri turut mempertanyakan kontribusi nyata PTPN IV terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Simalungun selama ini. (SNC)
Laporan: Soemardi Sinaga