Oleh @Buntulan Tambunan
Saya tidak tahu percis berapa biaya yang akan dikeluarkan pemerintah untuk membuat 2.700 – 2.800 km jalan tol trans Sumatera… Bilamana biaya Rp100-200 milyar per kilometer maka biaya akan termakan Rp270-560 triliun. Dan apakah akan menimbulkan efek domino dalam pertumbuhan ekonomi Sumatera?
JAWABANNYA BISA YA BISA TIDAK.
Bila TiDAK
(Minimal memakan waktu lama untuk mendapatkan efek domino pertumbuhan ekonomi yang signifikan).
Perjalanan sebelum ada tol dari Lampung ke Aceh memakan waktu 3-5 hari, tetapi bila ada jalan tol sepanjang 2.800 km maka perjalanan sekitar 36-40 jam. Yang berpengaruh besar hanya efek logistik saja, bagaimana dengan industri lainnya? Tergantung kebijakan daerah masing masing.
Jadi bisa kita bayangkan bahwa efek domino pertumbuhan ekonomi sangat tergantung daerah yang sebagian besar belum siap baik secara SDM maupun secara birokrasi/sistem.
Bila YA
Maka pemerintah pusat secara paralel harus mengintervensi kebijakan strategis nasional menjadi kebijakan regional (beberapa daerah sekaligus).
Artinya pemerintahan pusat harus memberikan support besar dalam strategi pembangunan ekonomi regional.
Regional Sumatera dapat dibagi menjadi 2, yakni Sumatera bagian Utara dan bagian Selatan.
Sumatera bagian Utara terdiri dari provinsi Aceh, Sumut, Sumbar, Riau, Kepulauan Riau dan Jambi (total penduduk 39 juta jiwa).
Sumatera bagian Selatan terdiri dari Lampung, Sumsel, Bengkulu, Bangka Belitung (total penduduk 20 juta jiwa).
Sumatera bagian Utara harus dibuatkan industri strategis otomotif dan elektronika untuk kebutuhan Sumatera dan ekspor (dekat dengan Singapura dan Malaysia).
Mempunyai nilai strategis yang kuat, karena tenaga kerja kita yang masih muda dan berjumlah 39 juta serta upah yang sangat bersaing, maka nilai ekspor otomotif dan elektronika ke negara ASEAN dan sekitarnya akan menjadi daya tarik pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan.
Di Sumatra bagian Utara sudah ada industri baja, aluminium, dan timah (bahan dasar otomotif yg dominan).
Dan perbedaan harga otomotif Jawa dan Medan berbeda 15-20% lebih mahal dari Jawa.
Bilamana pemerintah secara paralel memberikan prioritas pembangunan otomotif dan elektronika dengan berbagai insentif maka saya memperkirakan pertumbuhan ekonomi Sumatra bagian Utara akan menjadi 2 digit selama beberapa tahun ke depan.
°°°
Sumatera bagian Selatan diprioritaskan ke industri pangan (ternak, pangan dll) karena penduduk yang sedikit tetapi lahan yang luas.
Hasil industri ini bisa disebarkan ke seluruh Sumatra dan mensupport Pulau Jawa yang sudah tidak mempunyai lahan yang luas untuk pertanian dan peternakan.
Dan pemerintah pusat harus memberikan insentif bagi para pengusaha yang mau berusaha di daerah ini. Dan saya yakin pertumbuhan ekonomi Sumatra bagian selatan ini bisa di atas 7%.
Pemerintah pusat sudah harus sejak sekarang memikirkan strategi ini agar investasi jalan tol tidak percuma …
(Penulis; pengurus di Gerakan Daulat Desa dan juga Pembina di Gerakan Relawan Berdaulat dan Independen Dulur Ganjar Pranowo (DGP) serta pendiri dan mantan penggerak utama dari BARA JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) saat Pilpres 2014)