advertising
Simada News
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman
Kamis, 30 Maret 2023
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
FOLLOW
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Ekbis

Banjir Permintaan Tanaman Hias: Omzet Hingga Rp1 Miliar

Simadanews.com by Simadanews.com
16/12/2020
in Ekbis
Share on FacebookShare on Twitter

SimadaNews.com – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menggaungkan program peningkatan ekspor produk pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks), termasuk tanaman hias.

Produksi tanaman hias hingga triwulan II pada 2020 berdasarkan data BPS mencapai 342.422.645 pcs. Sementara itu ekspor volumenya mencapai 4.176.294 kg atau setara dengan US$ 12.176.244. Besarnya angka ekspor benih tanaman hias menunjukkan bahwa bisnis benih tanaman hias masih sangat terbuka.

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menyatakan bahwa jajarannya telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung program Gratieks tersebut, yakni melalui GEDOR Horti (Gerakan Dorong Produksi, Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura).

Perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid 19 umumnya menurun namun tidak demikian halnya terjadi pada pasar tanaman hias.

Masyarakat yang cenderung beraktifitas dari rumah baik itu sekolah dan bekerja dari rumah melahirkan aktifitas berkebun.

Uniknya, permintaan tanaman hias bagi Wartono, petani sekaligus pelaku usaha asal Ciapus Bogor banjir dari dua sisi, penjual dan pembeli.

“Tren dan permintaanya jauh lebih besar dari saat sebelum pandemi, Cuma permintaan kalau dulu biasanya pedagang sekarang ini semua golongan dan kalangan. Juga permintaannya menjadi lebih banyak dan membludak, bisa lima puluh kali lipat,” ujar Wartono, pemilik Gress Nursery di Ciapus – Bogor.

Meskipun demikian, permintaannya tidak sebanding dengan pasokan yang ada. Dirinya merasa stok yang dimiliki tidak mampu memenuhi permintaan pasar. Diakui olehnya karena petani bunga sedikit. Bahkan bunga lokal sangat kurang jumlahnya.

“Permintaannya banyak tetapi petaninya tidak ada itu menjadi masalah tersendiri karena kita kekurangan barang-barang lokal. Sejauh ini kami mengembangkan produk hasil sendiri namun adakalanya mengambil juga dari rekan-rekan yang lain,” jelas Wartono.

Pria kelahiran Sunda ini memfokuskan diri pada pengembangan aglaonema. Dirinya tidak menutupi diri hanya pada satu jenis tanaman saja, dirinya juga memiliki aneka philodendron, keladi dan beberapa jenis tanaman hias daun lainnya. Penjualannya juga telah menembus pasar eskpor.

Jika ditanya besaran omzet per bulan, maka tidak tanggung-tanggung, angka 1 miliar per bulan itu bukan mustahil bagi dirinya.

“Selama pandemi, per bulan rata-rata Rp750 juta hingga Rp1 miliar,” ujarnya.

Ketua Pecinta Tanaman Hias Bogor, Gunawan optimistis bisnis tanaman hias selama masa pandemi akan terus berkibar dan ini kabar baik bagi para penjual tanaman hias

“Selama Covid akan terus ramai karena orang hobi menanam. Selama hobi menanam, bisnis tanaman hias akan terus ramai,” ujarnya bangga.

Gunawan menyebutkan, para petani tanaman hias Ciapus sudah terbiasa bermain di pasar ekspor. Produksi yang dimiliki umumnya untuk memenuhi kebutuhan ekspor ke Eropa, Amerika, Cina, Hongkong hingga Australia.

Kiat Berbisnis Aglaonema untuk Pemula

Wartono berbagi tips untuk mengembangkan bisnis Aglaonema. Bagi seorang penjual sekaligus produsen, dia menjual aneka Aglaonema mulai kisaran Rp35 ribu hingga Rp1 juta untuk yang berukuran remaja bukanlah hal yang mengherankan. Tidak hanya sampai di harga tersebut, dirinya juga menunjukkan salah satu koleksinya, Golden Hope yang dibanderol Rp 20 juta.

“Kita harus sabar dan tekun karena mengembangkan aglaonema itu tidak mudah. Kadang tuh kita tidak sabar menunggu penghasilan yang selalu ingin cepat karena kebiasaan orang-orang kita. Tanaman ini bukan barang cetakan. Kita harus sabar nungguin beranak dan harus melakukan perawatan dengan benar. Aglaonema ini lebih sulit dari tanaman-tanaman yang lain. Mungkin kalau pemain tanaman di luar bisa lebih cepat karena sistem kultur jaringan, sedangkan di sini hanya dengan sistem stek saja,” katanya.

Wartono bercerita bahwa dirinya autodidak ketika mengembangkan bisnis aglaonema. Menekuni tanaman aglaonema baginya berasal dari hobi. Dirinya mengakui nyaman menekuni tanaman ini.

“Kalau saya menyarankan, saya belajar dari Trubus volume 6. Saya autodidak belajar sendiri awalnya saya tidak mengenal tanaman sama sekali. Dulu saya di sini hanya tukang kebun jadi saya mencari kesibukan selain jaga villa ini ngurus kebunnya. Intinya pengen usaha tapi tidak tahu ingin usaha apa. Nah di sini saya menemukan hal yang membuat saya nyaman. Saya berawal dari hobi, bukan niat usaha malahan dari awalnya,” paparnya.

Dirinya mengaku hobi merawat memiliki kenyamanan tersendiri dan tidak menyangka bisnisnya bisa sangat menghasilkan. Sebelumnya dia pernah mencoba usaha lain seperti ternak ikan dan segala macam, tetapi yang lebih menghasilkan malah di tanaman ini. Jika sekarang dia memiliki areal 3000m2, siapa sangka miliarder ini memulai usahanya dari lahan sebidang 2 x 3m2. (***)

Share221Tweet138Share55Pin50

Berita Terkait

Jelang Lebaran, Pemerintah Jaga Ketersediaan dan Stabilitas Harga Bahan Pokok

24/03/2023

SimadaNews.com-Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya untuk melakukan langkah-langkah persiapan dan antisipasi terhadap ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok...

Ketua TP PKK Sumut Minta Expo UMKM Terus Digalakkan

06/02/2023

SimadaNews.com-Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Sumatera Utara (Sumut) Nawal Lubis berharap kegiatan expo produk UMKM dapat terus...

Jokowi Minta Kepala Daerah Sering Masuk Pasar untuk Tekan Inflasi

17/01/2023

SimadaNews.com-Presiden RI Joko Widodo (Joko Widodo) meminta para gubernur, bupati, dan wali kota bersama-sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk terus...

Hunian Meranti Land, Hadir Mendorong Pemulihan Perekonomian Siantar-Simalungun

27/11/2022

SimadaNews.com - Walau sempat berdampak Pademi, kini sektor properti bangkit kembali dan menjadi salah satu penumpang pemulihan ekonomi di Indonesia,...

Peluncuran Asuransi Jiwa Kredit  dari Sequis Financial untuk nasabah Bank PermataKPR

Sequis Financial dan Permata Bank Berkomitmen Memberikan Perlindungan AJK Bagi Nasabah PermataKPR  

07/11/2022

SimadaNews.com-Tempat tinggal merupakan kebutuhan primer akan tetapi kenaikan harga properti tidak seiring dengan kenaikan pendapatan. Menjadi nasabah Kredit Pemilikan Rumah...

TPL Gelar Pelatihan Inkubator Bagi Pelaku UMKM

20/10/2022

SimadaNews.com-Toba Pulp Lestari (TPL) bersama dengan Yayasan Doktor Sjahrir dan Womanpreneur Community, kembali menggelar Pelatihan Inkubator Bisnis Usaha Mikro Kecil...

Discussion about this post

Terkini

News

7 Calon Pangulu yang Kalah Ajukan Penyelesaian Sengketa Hasil Pilpanag

30 Maret, 2023
News

Bilboard Berisi Iklan Rokok di Jalan Ahmad Yani Akhirnya Ditertibkan

29 Maret, 2023
News

Kader PP Dolok Marangir I Lakukan Pengamanan Pelaksanaan Sholat Tarawih selama Ramadan

29 Maret, 2023
News

RHS Ikut Panen Raya Padi Darat di Urung Panei

29 Maret, 2023
News

DPP HIMAPSI Olahraga Pagi Bersama Gubsu Sambil Bahas Perbaikan Infrastruktur di Simalungun

28 Maret, 2023
News

Bandar Judi Tebak Angka dari Jorlang Hataran Ditangkap

28 Maret, 2023
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2021 Simada News

wisata indonesia - destinasi wisata terpopuler Rotasi Asia - Berita Terkini Spot Wisata Danau Toba Terbaik destinasi wisata duniaBarak ID