SimadaNews.com-Jelang penyaluran tahap II bantuan sosial sembako dampak Covid-19 dari Pemkab Toba, sejumlah masyarakat warga Kelurahan Napitupulu, Kecamatan Balige Kabupaten Toba, mengeluhkan pendistribusian tahap I yang dilaksanakan pada tanggal 15 April lalu.
Sebanyak 52 kepala keluarga (KK) di Lingkungan III yang terdaftar menjadi penerima bantuan saat itu diakui hanya menerima setengah paket per KK.
RH (62) ditemui di rumahnya bersama beberapa warga lainnya, mengaku saat penyaluran banyak warga yang tidak terdaftar, menuntut agar dapat menerima bantuan.
“Waktu itu banyak warga disini menuntut agar mereka juga mendapat bantuan. Maka akhirnya, satu paket kami bagi dua dengan mereka. Jadi dari 52 penerima akhirnya setelah dibagi dua jadi 104 keluargalah, tapi mereka tidak menandatangani serah terima,” sebutnya.
Di lokasi lain, RM (35) didampingi suami PS (40) salah seorang warga Kelurahan Napitupulu yang tinggal di tepi Sungai Aek Halian, mengaku hingga saat ini belum pernah menerima bantuan apapun dari pemerintah selama pandemi Covid-19 walau sudah menyerahkan Kartu Keluarga kepada staf kelurahan.
“Sampai sekarang kami tidak pernah menerima bantuan apapun, mau uang atau sembako tidak pernah kami terima. Orang kelurahan memang pernah meminta Kartu Keluarga kami, tapi aku tidak tahu kenapa kami tidak dapat,” sebut ibu dari 5 anak itu yang kesehariannya berjualan sayur keliling.
Informasi lain juga diperoleh dari salah seorang warga Napitupulu Bagasan, menyebutkan 7 warga diantaranya 1 orang janda tua, dipastikan belum pernah menerima bantuan apapun.
Banyaknya informasi yang dinilai akibat kurangnya ketelitian dalam pendataan warga sehingga menghasilkan data yang kurang akurat, dipertanyakan kepada pemerintah setempat.
Lurah Napitupulu Bentara P Napitupulu, dikonfirmasi di Kantor Kelurahan, Kamis 25 Juni 2020, mengakui sejumlah temuan lapangan oleh media. Banyaknya kendala yang dihadapi dalam pendataan serta minimnya informasi akan saluran bantuan baik tunai maupun non tunai menuai tuntutan dari sejumlah warga yang mempertanyakan hingga mendatanganinya ke kantor.
“Memang masih banyak warga kita yang belum menerima bantuan, mereka silih berganti datang ke kantor menuntut kejelasan. Tapi kita juga kesulitan karena mereka juga banyak yang minta bantuan tunai,” akunya.
Terkait bantuan sembako yang diberikan kepada 52 KK dan akhirnya 1 paket dibagi 2, Bentara menyebut atas permintaan dan kesepakatan warga.
“Pada saat pembagian banyak warga yang tidak masuk dalam daftar penerima menuntut agar mereka juga mendapat sembako pemerintah. Atas kesepakatan mereka maka bantuan per paketnya itu di bagi dua. Namun kedepan, kita sudah mendaftarkan nama mereka untuk menerima bantuan pada tahap kedua dan sebahagian sudah terdaftar di penerima bantuan lainnya,” ujarnya. (snc)
Laporan: Jaya Napitupulu
Editor: Hermanto Sipayung