SALAH satu aksi nyata yang dapat dicontoh dalam skala kampus maupun universitas untuk diterapkan di Indonesia yang dilakukakan mahasiswa PSPS, Yeungnam University di Korea Selatan, melalui organisasi kemahasiswaan adalah mendorong penggunaan botol air minum yang disediakan pihak universitas maupun fakultas.
Biasanya di Korea Selatan, fasilitas air minum sudah menjadi fasilitas umum disertai dengan tempat minumnya (kertas, mangkuk plastik) dan penjualan air minum kemasan plastik yang sangat mudah dijumpai dengan mesin penjual minuman otomatis.
Beberapa tahun terakhir ini dalam melakukan kegiatan kuliah lapangan (field study), pihak kampus biasanya menyediakan air minum kemasan botol, tetapi tahun ini tidak dilakukan lagi.
Kegiatan ini dikenal dengan “BYOB” (Bring Your Own Bottle). Gerakan ini tentunya diharapkan dapat mengurangi penggunaan botol plastik terutama air minum kemasan dan wadah fasilitas umum air minum (kertas, mangkuk plastik) dalam aktivitas kampus seperti praktikum dan kegiatan lainnya.
Prinsipnya adalah, mahasiswa sekarang disarankan untuk menggunakan botol minum sendiri yang sudah disediakan pihak universitas untuk menggurangi penggunaan mangkuk plastik maupun air minum kemasan plastik yang terbuat dari plastik.
Gerakan ini juga mendapat respon dari Dekan kampus dan dikampanyekan ke seluruh fakultas lingkup universitas disertai dengan gerakan gotong royong membersihkan kampus dari sampah (Saemaul Spirit Monthly Campaign) setiap awal bulan.
Ini adalah salah satu contoh nyata yang dilakukan dalam skala kecil dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia.
Bijak Memerangi Polusi Plastik
PERAN pemerintah sekali lagi dalam sosialisasi dan membuat peraturan yang mengikat dan berkesinambungan sangat diperlukan untuk menyadarkan masyarakat untuk lebih bijak lagi dalam memerangi polusi plastik, seperti penggunaan tas belanja pengganti kantong plastik. Peran lainnya adalah merangsang dan mendukung para peneliti maupun pihak yang terkait dengan menciptakan inovasi dalam pembuatan plastik berbahan yang mudah diuraikan seperti tumbuhan dan lain-lain seperti yang dilakukan di negara-negara berkembang. Semoga di Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini dengan tema pengurangan limbah plastik menyadarkan kita untuk lebih bijak dalam menggunakan plastik. Gerakan bijak dalam memerangi polusi plastik dapat dimulai dari lingkungan terkecil kita. Selamat Hari Lingkungan Hidup Sedunia buat kita semua. (*)
Penulis adalah Peneliti Muda Pada Balai Penelitian dan Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BP2LHK) Aek Nauli, sekarang sedang menjalani pendidikan Pascasarjana di Yeungnam University, Republic of Korea