SimadaNews.com – Senin 11 Mei 2020, Rumah Sakit (RS) Darurat Fasilitas Khusus Covid-19 di Batu 20, Kecamatan Panei, diresmikan Bupati Kabupaten Simalungun, JR Saragih.
Namun terbetik kabar, bahwa Pemkab Simalungun berencana akan “menutup” rumah sakit khusus Covid-19 yang baru berusia 7 bulan tersebut, dan akan dijadikan fasilitas RSUD Tuan Rondahaim yang dipindahkan dari Simpang BKD, Raya.
Sebelum meresmikan, JR Saragih meninjau beberapa fasilitas rumah sakit darurat fasiltas khusus Covid-19, seperti ruang IGD, laboratorium, ruang isolasi pasien, radiologi, dapur makanan, dan lain sebagainya.
“Ini ide dari pemerintah pusat yang memerintahkan untuk membangun ruang isolasi untuk pasien. Kita sudah contoh beberapa daerah lainnya,” kata JR Saragih yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Simalungun, ketika itu.
Dikatakannya, rumah sakit darurat itu dapat menampung 200 pasien, yang akan dilengkapi ruang ICU dengan tenaga medis spesialis.
“Kita siapkan fasilitas ini untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang positif Covid-19,” katanya.
Tim yang dipimpin JR Saragih dan sekretaris Sekdakab Simalungun Mixnon Andreas Simamora mempersiapkan fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan untuk penanganan pasien Covid 19 dan upaya-upaya pencegahan penularan.
Ada tiga rumah sakit yang dipersiapkan yaitu RSUD Perdagangan, RSUD Tuan Rondahaim di Raya dan RSUD Parapat sebagai rumah sakit penanganan pasien Covid 19 meski belum menjadi rumah sakit rujukan.
Pembangunan RS Darurat Fasilitas Khusus Covid-19 itu, sempat menjadi polemik antara pihak eksekutif dengan pihak legislatif, karena biaya yang dikeluarkan untuk rumah sakit yang gedungnya bekas SMK Pertanian Raya itu, menelan biaya miliaran rupiah dan dinilai sebagai pemborosan anggaran.
Wartawan SimadaNews.com, menghubungi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Simalungun, dokter Lidya, untuk konfirmasi terkait informasi yang beredar bahwa Pemkab Simalungun akan memindahkan RSUD Tuan Rondahaim ke gedung RS Darurat Fasilitas Khusus Covid-19 Batu 20.
Lidya melalui aplikasi WhatsApp-nya, tidak memberikan penjelasan, dan hanya menulis pesan, “Hari Senin saja ya pak.” (robin silaban)
Discussion about this post