SimadaNews.com-Entah apa yang timbul di benak Ni Luh Putu Septyan Parmadani. Dia nekat menyayat leher dan pergelangan tangannya sendiri, Rabu (21/2) pagi.
Tidak hanya melakukan tindakan sadis itu, ternyata sebelumnya Guru PNS berumur 32 tahun ini, sudah terlebih dahulu, menyuruh tiga anaknya minum racun serangga hingga tewas.
Tubuh Septyan dan tiga anaknya yang masih kecil-kecil yakni, Ni Putu Diana Mas Pradnya Dewi (6), Made Mas (4,) dan Nyoman Mas (2), ditemukan tergeletak di dalam kamar oleh Yoga, adik Septyan.
Pagi itu, Yoga berniat mengambil alat mandi di kamar tempat korban menginap. Namun saat menggedor pintu kamar, tidak ada jawaban dari dalam kamar sehingga Yoga berusaha membuka paksa pintu hingga terbuka.
Yoga kaget melihat kakaknya dan ketiga anaknya dalam kondisi terbujur kaku. Posisi kakaknya dalam kondisi terlentang dengan sebilah pisau masih terpegang erat di jemari tangannya.
Saat diperiksa, keadaan ketiga anak yang masih kecil itu sudah tidak bernapas, sedangkan Septyan terlihat ada luka goresan di pergelangan tangan kiri dan leher bagian kanan, masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
Yoga kemudian berteriak memanggil seluruh anggota keluarga, hingga rumah mereka yang berada di Banjar Palak, Desa Sukawati, Gianyar, Bali, menjadi gaduh. Seketika terjadi kehebohan, dan suara tangisan pun pecah dari pihak keluarga.
Mereka pun, langsung membawa empat tubuh yang tergeletak itu ke Rumah Sakit Ganesha.
Tim medis rumah sakit langsung menangani serius kondisi Septyan. Sedangkan ketiga anaknya dinyatakan meninggal dan dibawa ke RSUD Sanglah untuk keperluan otopsi.
Awalnya, keluarga sempat menolak untuk diotopsi. Namun setelah diberikan pemahaman oleh aparat kepolisian, keluarga akhirnya mengizinkan.
Informasi diperoleh, sehari sebelum kejadian, Septyan dan tiga anaknya pergi dari rumah, mengunjungi rumah orangtuanya yang menjadi lokasi peristiwa berdarah itu.
Tetapi, belum diketahui apa penyebab Septyan melakukan tindakan itu. Pihak kepolisian pun, masih melakukan penyelidikan.
“Kasus ini masih kami selidiki. Petugas sudah mengumpulkan sejumlah bukti dan olah TKP. Kami juga mengumpulkan saksi-saksi untuk dimintai keterangan,” ujar Kapolsek Sukawati, Kompol Pande Putu Sugiarta.
Dia menambahkan, Septyan masih mendapat perawatan di rumah sakit dan kondisinya sudah semakin membaik. Tetapi belum dapat dimintai keterangan.
Pande Sugiharta menyatakan, kasus ini bisa digolongkan kasus pembunuhan.
“Diduga ini kasus pembunuhan, karena di kamar kami temukan racun serangga dan pisau,” ujarnya.
Untuk memastikan dugaan pembunuhan itu, polisi masih memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua Septyan Parmadani dan adik kandungnya Komang Yoga.
Polisi, lanjut Pande, juga telah memeriksa ayah dari tiga anak yang diracun pelaku hingga tewas, Putu Moh Diana (35).
“Ini pemeriksaan awal, belum kami dapatkan apa-apa. Yang jelas pengakuan suaminya tidak ada masalah. Nanti kalau kami simpulkan, salah lagi,” imbuhnya.
Kendati demikian,Pande meyakini ada masalah dalam rumah tangga Ni Luh Putu Septyan hingga nekat menghabisi tiga anaknya dan melakukan percobaan bunuh diri.
“Yang jelas ada masalah sampai terjadi begitu. Sekarang masalahnya apa? Apa mungkin selingkuh, sakit hati, atau faktor ekonomi, hutang, suaminya main judi kan banyak itu,” katanya.
“Faktor yang sebenarnya belum terungkap. Nanti kami tunggu pemeriksaan ibunya dulu menunggu sadar,” tambahnya lagi.
Putu Moh Diana sendiri masih kalut dan depresi saat diperiksa. Terlebih tiga anaknya yang masih anak-anak meninggal dunia.
“Makanya kami kasih dulu dia untuk menenangkan diri. Baru kami tanyai lebih terperinci nanti,” kata Pande mengakhiri. (snc)
sumber:rangkumanjawapos.comdanpojoksatu.id