SimadaNews.com-Gerakan Daulat Desa (GDD) menawarkan program penggunaan Kompor Reaktor Gasifier kepada pemerintah guna mengatasi kebutuhan energi untuk rumah tangga dan Usaha Mikro Kecil di wilayah pedesaan kita.
Tawaran itu disampaikan Sekretaris Jendral (Sekjen) GDD Sabar Mangdoe, menyikapi isu rencana pencabutan subsidi LPG 3 Kg yang sedang digulirkan pemerintah.
Sabar Mangadoe menerangkan bahwa rencana pencabutan subsisi LPG 3 Kg, harus memberikan solusi yang baik bagi masyarakat berpendapatan kecil dan rakyat yang tinggal di 75.000 Desa. Sehingga, pencabutan subsidi dimaksud diatas tidak justru malah bikin makin susah dan menderita kelompok masyarakat ini.
“Subsidi LPG bisa saja dicabut. Tapi gantilah dengan Program Kompor Reaktor Gasifier. Kompor ini berbahan baku bio-massa yang memang tersedia berlimpah, ataupun mudah serta murah didapatkan di desa masing- masing. Dan lagian Kompor Gasifier ini kwalitas apinya juga lebih baik dari minyak tanah, bahkan bisa setara dengan kwalitas api Kompor Gas Elpiji yg biasa digunakan saat ini” kata Sabar, saat dihubungi SimadaNews.com, Minggu 19 Januari 2020.
Pria lulusan ITB ini, menyebutkan karena di desa berlimpah biomassa, maka desa-desa pun dapat memproduksi gas, ditabungkan lalu dijual ke kota.
Hal ini ternyata sudah lama dilakukan secara besar-besaran oleh desa-desa di negara China sana. Sumber Bahan baku Bio-massa bisa berupa cacahan batang bambu ataupun batok kelapa, cangkang sawit ataupun kemiri, bahkan cacahan bongkol jagung kering ataupun sekam padi dan lain sebagainya.
“ Jadi silahkan saja Pemerintahan Jokowi mencabut Subsidi Gas LPG itu. Yang dalam prakteknya disinyalir kuat telah terjadi banyak tidak tepat sasaran alias diselewengkan. Namun sejumlah dana hasil pencabutan subsidi untuk LPG tabung 3 Kg itu, sebagian ataupun seluruhnya dananya dialihkan untuk biayai Program Kompor Reaktor Gasifier,” ucap Sabar.
DESA MANDIRI ENERGI
Sabar mengungkapkan sudah saatnya di dalam periode ke-2 Presiden Jokowi, desa-desa yang ada di Indonesia berlomba-lomba dalam memanfaatkan teknologi tepat guna Reaktor Gasifier Biomassa ini. Sehingga, desa-desa mampu menjadi mandiri energi, bahkan mampu pula menjual energi tabung gas hasil gasifier biomassa ini ke kota.
Sabar Mangdoe berpendapat, pelaksanaan program Kompor Reaktor Gasifer, sangat mudah diterapkan di seluruh desa yang ada di Indonesia. Karena kini berdasarkan UU no. 6 thn 2014 Tentang Desa, Kepala Desa dan perangkat Desa sudah lebih berdaya-kemampuan untuk membangkitkan kemandirian dan kedaulatan desa.
“ Faktanya, 75.000 Desa kita berlimpah bioamassa yang bisa diubah menjadi energi gas melalui proses thermokimia sederhana berupa reaktor gasifier,” imbuh pria yang juga salah satu penggagas dan inisitor Gerakan Kebajikan Pancasila (GKP) ini.
Selanjutnya Sabar mengatakan, semua warga desa bisa dilibatkan ataupun terlibat. Karena teknologi Reaktor Gasifier ini teramat mudah, alias tepat guna bagi warga desa. Sehingga, bisa menjadi usaha desa yang pastinya akan meningkatkan kesejahteraaan masyarakat desa itu sendiri.
“ Untuk itu, pemerintah pusat harus memberikan dukungan penuh bagi setiap pemerintah daerah kabupaten bersama pemerintahan desa-nya yang mau melaksanakan program ini. Imbalannya, apabila Pemda bersama Pemerintahan Desa-nya sukses jalankan Program Kompor Reaktor Gasifier ini, maka Pemerintah Pusat akan memberi insentif tambahan dana bagi keuangan daerah dan desa,” pungkas Sabar. (snc)
Editor: Hermanto Sipayung