SimadaNews.com-Suasana di Jalan Kota Nopan, Kelurahan Timbang Galung Kecamatan Siantar Barat, tiba-tiba ramai dan mendadak heboh, setelah adanya teriakan meminta tolong dari seorang ibu dari lokasi Rumah Kos di daerah itu, Kamis 5 Maret 2020, malam sekira pukul 19.00 WIB.
Teriakan minta tolong itu, ternyata suara Narmi (55), warga Jalan Batu Permata Raya, Kelurahan Bah Kapul Kecamatan Siantar Sitalasari.
Narmi yang bekerja di Rumah Kos itu, berteriak histeris sembari meminta tolong, setelah melihat tubuh putranya Dedi Purnama (29), tergantung di pintu rumah kos tempatnya bekerja.
Begitu mendengar teriakan Narmi, warga pun berdatanga ke lokasi rumah kos. Dan tidak berapa lama, personel Polresta Siantar datang ke lokasi, mengevakuasi tubuh Dedi Purnama yang sudah dinyatakan meninggal
“Kami dapat informasi ada ditemukan orang gantung diri. Jadi kita langusng turun, dan melakukan olah TKP dan identifikasi,” kata Kapolsek Siantar Barat Iptu Subagya, saat ditemui di lokasi kejadian.
Iptu Subagya menyebutkan, saat di identifikasi, Dedi Purnama mengenakan baju kaos warna kuning, pakai celana pendek, dan leher terikat kain panjang yang diikatkan di kosen pintu salah satu kamar rumah kos.
Selanjutnya, setelah tubuh korbna diturunkan langsung dibawa ke Instalasi Jenazah RSUD dr Djasamen Saragih. Tetapi atas permintaan keluarga, jenazah tidak dilakukan otopsi.
“Atas permintaan keluarga, terhadap jenazah korban tidak dilakukan otopsi hanya pemeriksaan luar. Dan saat identifikasi, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan ada ciri-ciri korban meningal karena gantung diri,” kaa Iptu Subagya.
Sementara di lokasi kejadian, salah seorang kerabat korban mengaku bernama Nita, menceritakan sepupunya Dedi Saputra belum ada satu tahun cerai dengan istrinya. Bahkan, istri Dedi dikabarkan sudah menikah lagi.
Nita menduga, Dedi Saputra prustasi karena tidak diberikan mantan istrinya bertemu dengan putranya yang berumur 4 tahun.
“Sepupuku ini, pingin kali jumpa sama anakknya. Tapi mantan istirnya nggak memberikan izin. Mungkin karena itu dia (korban) frustasi,” ucap Nita Nita menduga.(snc)
Laporan: Sabarudin Purba
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post