SimadaNews.com-Deni Sartika SAg MM, selaku Ketua Forum Alumni HMI-Wati (FORHATI) dan Ketua Perwiridan Akbar Istiqomah (PERWIS) Simalungun, mewakili Sumatera Utara (Sumut) menjadi pembicara pada Seminar Nasional Bertajuk “Wanita Cerdas Penggerak Masyarakat”.
Seminar Nasional yang digagasi IRo Society ini, digelar secara virtual zoom, Sabtu 20 Juni 2020, pagi mulai pukul 08.00 WIB, diawali pemaparan materi Dinamika HorizontalPemberdayaan Masyarakat, yang disampaikan Guru Besar Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Prof DR ENG Imam Robandi.
Kemudian, seminar dilanjutkan dengan pemaparan dari para pemb pembica dari berbagai daerah di Indonesia yang semuanya merupakan kaum perempuan yang dianggap sebagai wanita penggerak pemberdayaan masyarakat.
Selain Deni Sartika, perempuan-perempuan yang ikut menjadi pembicara, yakni Dewi Umarah dari Kota Tegal. Rukiyati dari Sleman. Susiyati dari Samarinda.
Ana Widyastuti dari Bogor. Noor Aini dari Semarang. Sri Purwaningsih dari Kabupaten Tegal. Retno Kuntjorowati dari Kota Cirebon. Nurfin Moha dari Kota Sorong. Lilik Nurdiani dari Lumajang, dan perempuan penggerak pemberdayaan masyarakat lainnya.
Deni Sartika dalam pemaparannya, menyampaikan sebagai Ketua FORHATI, dirinya juga aktif membangun komunikasi intens dengan kaum perempuan di Kabupaten Simalungun.
Bersama kader-kader FORHATI, melakukan pembinaan dan pembangunan mental serta pola pikir bagi kaum perempuan, sehingga akhirnya kaum perempuan di Simalungun menjadi agen perubahan, baik di lingkungan tempat tinggal mereka begitu juga di skala yang lebih luas di Kabupaten Simalungun.
Kader-kader FORHATI yang terus bergerak, memberikan pemberdayaan baik pemberdayaan SDM dan spiritual (kegaamaan) akkhirnya menciptakan wadah pemberdayaan bernama Perwiridan Akbar Istiqomah (PERWIS) Simalungun.
Deni Sartika melanjutkan, FORHATI dan PERWIS bersama-sama menjadikan organisasi penuh pergerakan.
“Organisasi yang terus bergerak, akan menghasilkan dan menciptakan menciptakan perubahan. Secara akademisi dan teori proses regenerasi, Kader FORHATI hadir bersama PERWIS, menjadikan setiap kalangan bisa ikut serta melakukan pergerakan yang merakyat dan dilakukan secara gotong royong,” pungkas Deni.
Deni mengaku, hal yang sangat patut diapresiasi dalam pergerakan pemberdayaan di PERWIS Simalungun, yakni lahirnya perempuan-perempuan hebat dari desa.
Para perempuan-perempuan di desa, ikut bersama-sama melakukan pemberdayaan masyarakat. Mereka melakukan pertemuan rutin sesuai jadwal yang mereka sepakati sendiri, dan semua permalasahan yang ada di desa, mereka diskusikan secara bersama dengan demokratis.
“Jadi selama bergerak melakukan pemberdayaan. Kini, sudah muncul kader-kader baru yakni perempuan-perempuan hebat di desa, yang sudah bisa secara estafet melakukan pemberdayaan di desa. Kenapa harus di desa? Karena desa merupakan aset penting di Negara ini, dan sangat perlu sentuhan pemberdayaan,” ujar Deni Sartika.
Deni Sartika juga menyampaikan, pergerakan yang dilakukan PERWIS sudah berjalan beberapa tahun. Dan dari hasil pergerakan itu, dari 32 kecamatan yang ada di Simalungun, kini 23 kecamatan sudah terbentuk kepengurusan PERWIS.
Deni Sartika menambahkan, PERWIS terbentuk karena kencintaanya kepada masyarakat dan merupakan organisasi independen tidak underbow partai politik manapun, dan pergerakan organisasi memiliki garis kebersamaan dan gotongroyong.
“Bila FORHATI dan PERWIS bisa digabungkan menjadi elemen organisasi, saya yakin bisa membawa perubahan di tengah –tengah masyarakat,” ujarnya mengakhiri. (snc)
Laporan: Ilham
Editor: Hermanto Sipayung