SimadaNews.com– Suasana di Jalan Merpati Gang Keluarga, Lingkungan V Keluarahan Karang Anyer, Kecamatan Kota Kisaran Timur, mendadah heboh, Senin 17 Agustus 2020, pagi sekira pukul 10.00 WIB.
Kehebohan itu terjadi, ketika ditemukannya tubuh Diki Febrianto (28), tergantung dengan tali di kamar rumahnya.
Informasi diperolej, Dedi Febrianto selama ini bersatus duda yang sudah memiliki anak. Dedi, merupakan anak pasangan Nizam dan Sukarsih, dan selama ini dikenalar mudah bergaul, aktif menjadi pengurus salah satu organisasi.
“Nggak tahu kapan kejadiannya, tahunya pagi ini. Biasanya dia (Dedi) tidur di depan TV, tapi tadi malam masuk ke kamar,” aku Sukarsih, ibu kandung almarhum Dedi.
Samidi, salah seorang tetagga korban saat ditemui di lokasi menceritakan, bahwa masyarakat sangat terkejut mendengar kejadian tersebut, sebab almarhum dikenal supel, ramah dan kesehariannya dikenal sangat baik.
“Orangnya supel, setahu kami nggak ada masalahnya. Semalam kami ramai di sini bolo (memperbaiki) kursi, tapi dia (Dedi) nggak ada cerita apa-apa,” ungkap Samidi.
Deni, salah seorang sahabat korban mengatakan bahwa mereka satu organisasi. Almarhum dikenal baik, dan bagus berteman.
“Bagus orangnya ini, tapi nggak tau kita apa masalahnya. Memang baru mengalami kecelakaan juga beberapa waktu lalu,” aku Deni saat melayat di rumah duka.
Hal senad dekatan Zahir, juga sabahat dari Dedi. Zahir menyebutkan, beberapa hari terakhirnya Dedi membuat postingan galau di aku facebook.
“Memang belakangan ini statusnya agak galau, Bang. Tapi kita anggap biasa, nggak nyangka sampe kek gini kejadiannya,” ucap Zahir.
Disinggung tentang apa isi status almarhum Dedi, Zahir enggan menyampaikan kepada wartawan
Terpisah, Kapolsek Kota Kisaran melalui Kanit Reskrim Ipda Ewin Syahrizal, ketika dikonfirmas membenarkan peristiwa itu.
“Benar ditemukan seorang laki-laki meninggal dunia dengan posisi leher terikat di jendela kamarnya, dugaan awal kita bunuh diri,” katanya.
Ipda Ewin menambahkan, pihaknya begitun mendapat kabar ada ditemukan warga gantung diri, langsung menuju lokasi melakukan identifikasi dan olah TKP. Tetapi ketika diminta jenazah diotopsi pihak keluarga tidak mengizinkan, dan meyakni kematian korban murni bunuh diri.
“Jadi tidak dilakukan otopsi, karen pihak keluarga menolak dan membuat surat pernyataan tidak keberatan atas kematian korban,” ujarnya. (snc)
Laporan:Fran Manurung
Editor:Hermanto Sipayung