SimadaNews.com-Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan. Suwandi, melakukan Terobosan baru dengan mengajak berdiskusi dan bertukar informasi lapangan untuk bersinergi, mendorong akselerasi ekspor komoditas pangan, Senin 12 Agustus 2019.
Rapat dihadiri seluruh pejabat lingkup tanaman pangan, juga unit kerja yang berkaitan dengan ekspor di Lingkup Kementan.
Turut hadir Ketua Kadin Bidang Pangan, Sekjend Dewan Jagung Nasional, Eksportir dan Direktur Amerika II dari Kementetian Luar Negeri.
Suwandi menjelaskan, periode Januari hingga Juni 2019, ekspor produk pangan mencapai 15.000 ton dengan nilai Rp102 miliar dan menyampaikan bahwa diskusi itu sangat penting supaya dapat memetakan potensi dan memfasilitasi eksportir serta membimbing petani untuk dapat memenuhi kualitas produksi yang diinginkan eksportir.
“Mentan Andi Amran Sulaiman, tegas memerintahkan untuk mendampingi eksportir dan menjemput apa saja yang dibutuhkan eksportir, mulai dari dukungan administrasi kepabeanan, sarana pendukung seperti ware house, hingga volume komoditas yang diinginkan,” pungkas Suwandi.
Sementara itu, Direktur Amerika II Kemenlu, Darianto Harsono, menjelaskan Indonesia sangat berpeluang menjadi pemain utama untuk memasok bahan pangan ke wilayah Amerika Selatan.
Dia menyebutkan, sejak kunjungan Presiden Argentina ke Indonesia membawa angin segar di wilayah kawasan Amerika lainnya, khususnya untuk produk pangan organik yang sangat diminati warga Amerika Selatan.
“Kita punya perwakilan di 132 negara, Kemenlu terus mendorong dan mengoptimalkan seluruh potensi untuk mendorong agar peningkatan ekspor komoditas pertanian terus meningkat,” ujarnya.
Darianto menuturkan, dalam 3 tahun terakhir data menunjukkan peningkatan yang signifikan dan ini akan kita dorong terus, dengan menampilkan produk pertanian berlabel healty.
Sedangkan Asosiasi Eksportir dan Kadin, sangat mengapresiasi kegiatan diskusi membangun Sinergitas dan Akselerasi Ekspor Produk Pangan.
“Kita bangga dan menyambut penuh harapan, langka ysng diambil dirjen tanaman pangan, saat ini, dengan kegiatan ini kita dapat memadukan semua kepentingan, mulai dari hulu hingga hilir produk pertanian. Kita berharap ini menjadi agenda rutin serta mencakup semua sub sektor pertanian,” sebut Junaidi dari Kadin Jawa Timur.
Dia menambahkan, selama ini banyak kebijakan yang bersifat parsial dan sporadis, namun dalam 3 tahun terakhir perubahan yang terjadi pada sektor pertanian sangat membanggakan, membuat minat untuk berinvestasi meningkat.
“Bukan hanya pada kegiatan ekspor, namun kita saat ini berinvestasi membangun ware house dan pergudangan, seperti di Jawa Timur, Medan Sumatera Utara, Batam Kepri, fasilitas ini akan kita lanjutkan hingga ke Indonesia Timur,” pungkas Junaedi. (snc)
Sumber: Humas Kementan
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post