SimadaNews.com– Nasib malang menimpa anak umur 14 tahun bernama Nurdin Panjaitan, warga Desa Serdang 5 Kampung Tempel, Kecamatan Meranti. Anak yang beranjak remaja yang sudah tidak memiliki ibu, dan sedang ditinggal ayahnya karena merantau, mengalami perlakukan kekerasan fisik.
Informasi diperoleh, peristiwa kekerasan fisik yang dialami Nurdin, berawal pada Selasa 4 Agustus 2020, malam sekira pukul 23.45 WIB. Waktu itu, pria berinisial WM kehilangan handphone saat bermain di salah satu warnet di Desa Serdang Dusun 6, berketepatan saat itu Nurdin sedang bermain di tempat yang sama. Lalu, WM langsung menuduh Nurdin, tetapi setelah ditanyai ternyata Nurdin mengaku tidak ada mengambil Handphone milik WM.
Setelah terjadi perdebatan, Nurdin pulang ke rumahnya dan langsung disusul oleh WM dan teman-temannya, yang langsung masuk dan menggeledah isi rumah Nurdin.
“Dituduh mencuri Handphonenya aku Bang, dipukuli dan ditempel besi panas tengkukku, abis itu dimasukkan ke goni dan diseret dari rumah sampe Simpang Kampung Tempel itu lah,” aku Nurdin saat ditemui sejumlah wartawan, Rabu 12 Agustus 2020.
Terpisah, Kepala Desa Serdang Guntur Gunawan, didampingi Kapos Meranti Aiptu S Rizal dan Sekretaris Kecamatan Meranti Suwage, ditemui saat berada di kantor Camat Meranti membenarkan kejadian tersebut.
“Sudah kita coba fasilitasi perdamaian kedua belah pihak, pada tanggal 5 Agustus 2020. Kita panggil ke kantor desa, dan karena bapaknya si Nurdin (Aron Panjaitan) lagi merantau di Samosir, jadi kita bicara melalui Handphone, dan sudah terjadi kesepakatan, untuk biaya perobatan Rp1 juta,” jelas Guntur Gunawan.
Guntur menambahkan, setelah itu bapaknya Nurdin yakni Aron Panjaitan dan abang dari si korban Nurdin yang baru mengetahui kondisi Nurdin pasca kejadian merasa tidak setuju, dan memulangkan dana yang sudah diberikan untuk perobatan ke pihak keluarga WM, serta melanjutkan perkaranya dengan melapor ke PPA Polres Asahan.
“Jadi pihak keluarga Nurdin sudah melapor ke PPA, dan informasinya besok mulai dipanggil mereka,” aku Guntur Gunawan. (snc)
Laporan:Fran Manurung
Editor:Hermanto Sipayung