Oleh: Arwin Hamongan Silangit
MASA pandemi Covid-19, pada dampak perekonomian, juga sangat dirasakan 180.000 jiwa warga Kota Tebingtinggi. Tidak sedikit yang harus kehilangan pekerjaan. Tidak sedikit usaha yang harus ditutup. Dan yang pasti, berkurangnya penghasilan, menjadi demikian terasa bagi warga Kota Tebingtinggi.
Hampir kurun waktu setahun ini, sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19.
Wabah ini membuat supply dan demand serta rantai pasok terganggu, sehingga roda perekonomian di tataran UMKM tersendat.
Bahkan menurut Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) setelah September 2020, akan ada separuh UMKM yang ada, terpaksa harus gulung tikar. Di Kota Tebingtinggi, saat ini ada kurang lebih 14.000 pelaku UMKM akan turut merasakan hal tersebut. Jika benar adanya prediksi OECD tersebut, maka sekitar 7.000 pelaku UMKM akan menutup usahanya.
Menyikapi prediksi itulah, Pemerintah Kota Tebingtinggi, yang dipimpin Wali Kota Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan dan Wakil Wali Kota Ir. Oki Doni Siregar mengambil langkah untuk melakukan berbagai upaya membangkitkan UMKM dalam pemulihan perekonomian.
Untuk upaya pemulihan perekonomian Kota Tebingtinggi melalui UMKM, Wali Kota memberikan mandat kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) yang dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) Gul Bakhri Siregar.
PELUANG TIGA SEKTOR
Pemko Tebingtinggi, sesuai hasil pendataan yang dilakukan Disperindag, menyimpulkan bahwa ada tiga sektor pada UMKM yang memiliki peluang besar untuk dapat bangkit dan meningkatkan ekspornya di tengah pandemi yaitu produk makanan dan minuman, fashion serta furniture dan kerajinan.
Untuk memastikan agar UMKM tetap bertahan memang butuh dukungan bersama lintas sektoral. Pekerjaan bersama ini diakui tidak mudah terlebih di saat permintaan dunia mengalami slow down akibat sama-sama terkena wabah Covid-19.
Dinas Perdagangan pun memberikan ruang kepada para pelaku UMKM untuk mendaftar di program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) melalui kelurahan dan sudah disampaikan ke Dinas Koperasi Sumut.
Dalam catatan bahwa per 13 Agustus sudah dikirim 2.579 orang, per 27 Agustus 141 orang dan pada hari terakhir, Sabtu 28 Agusutus 200 berkas sudah masuk ke Dinas Koperasi Sumut.
BANPRES PUM
Geliat Pemko Tebingtinggi gangkitkan UMKM untuk pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19, patut diberi apresiasi setinggi-tingginya. Karena melalui gerakan menggelorakan semangat berusaha di kalangan pengusaha kecil menengah, akan berdampak pada pemulihan perekonomian di sektor lainnya.
Di samping adanya peluang untuk penguatan bidang usaha UMKM melalui program Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM) yang disalurkan Dinas Koperasi Sumut, Pemko Tebingtinggi juga “melirik” program Bantuan Presiden (Banpres) Produktif Usaha Mikro (PUM).
Bantuan melalui program tersebut, berupa pinjaman tanpa bunga, yang penggunaan anggarannya harus bisa dipertanggungjawabkan pelaku usaha yang mendapatkan bantuan. Bantuan Presiden tersebut, hanya dialokasikan bagi UMKM yang aktif dan produktif.
Mengenai persyaratan bagi pelaku UMKM yang mengajukan bantuan yaitu: Warga Negara Indonesia (WNI), memiliki tabungan di Bank BRI, memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dibuktikan dengan adanya KK dan KTP, memiliki usaha mikro yang masih aktif dibuktikan dengan memfoto tempat usaha beserta pelaku usaha, dan surat keterangan dari Lurah, berkas difotocopy dan akan kami kirimkan ke Dinas Koperasi Provinsi Sumut.
“Untuk itu,kita sangat berharap agar Pelaku UMKM yang telah didata dan menerima bantuan untuk tetap menggelorakan semangat berusaha seperti harapan Walikota Tebingtinggi disetiap pertemuan untuk peningkatan kesejahteraan para pedagang, bukan kepentingan sesaat dalam mencari bantuan,” kata Plt Kadis Perdagangan, Gul Bakhri Siregar.
Harapan Walikota Tebingtinggi dan usaha kerja keras pihak Dinas Deperindag pasti berjalan bila semua pihak saling bersinergi dalam memajukan setiap usaha apapun itu yang sedang digeluti.
Di masa pandemi Covid-19, mari bangkit untuk maju dalam usaha kecil menengah. Gelorakan semangat mencintai dan membeli produk lokal dari UMKM, dalam satu tujuan memulihkan perekonomian untuk kesejahtraan warga Kota Tebingtinggi. Semoga! (***)