SimadaNews.com-Pemkab Asahan melalui Dinas Ketahanan Pangan, menggalakan Gerakan Tanam (Gertam) Cabai, guna mengoptimalisasi lahan pekarangan pemukiman masyarakat, baik di pedesaan maupun perkotaan.
Hal itu disamapaikan Kadis Ketahanan Pangan Amir Husin Siregar, Rabu 8 Juli 2020, saat pencanganan Gertam Cabai di Dusun III Desa Taman Sari, Kecamatan Pulau Bandri Kabupaten Asahan.
Amir Husin mengatakan, Gertam cabai juga bertujuan mengatasi harga pangan, khususnya cabai dengan menanam cabai di pekarangan setiap keluarga dan sebagai wadah untuk menyampaikan apresiasi dan aspirasi yang ada di masyarakat.
Sedangkan, Bupati Asahan H Surya BSc, dalam pidato tertulisnya yang dibacakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan Bambang Hadi Suprapto, mengatakan dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan dan gizi keluarga, perlu mengembangkan program optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan dan memberdayakan kelompok wanita dan keluarga, untuk memproduksi berbagai jenis pangan di pekarangan seperti tanaman sayur dan buah.
Selanjutnya, menyikapi fluktuasi harga cabai yang terjadi setiap tahun, maka penanaman cabai di lahan pekarangan merupakan salah satu solusi untuk membantu penyediaan cabai secara berkelanjutan di tingkat rumah tangga.
Disebutkan, Gertam Cabai merupakan upaya untuk mengajak masyarakat agar dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya sendiri. Selain itu juga sebagai salah satu terobosan mengatasi permasalahan fluktuasi harga cabai yang sering sekali meresahkan masyarakat terutama ibu-ibu rumah tangga.
“Untuk mensukseskan gerakan tanam cabai di Kabupaten Asahan ini, Pemerintah Kabupaten Asahan bekerjasama dengan TP PKK Kecamatan, menganjurkan untuk melakukan penanaman 20 batang pohon cabai di setiap rumah tangga. Dalam hal ini ibu-ibu diharapkan bersedia menanam pohon cabai 20 batang di pekarangan rumahnya,” ujar Bambang mengutip pidato tertulis Bupati Asahan.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua TP-PKK Asahan juga menyerahkan 15 ribu bibit cabai secara simbolis, Kartu Identitas Anak (KIA), bibit pisang barangan dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) kepada masyarakat. (snc)
Laporan: Fran Manurung
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post