Simada News
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman
Rabu, 18 Mei, 2022
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Pesona
  • Kesehatan
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Polhumkrim
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sorot
  • Sudut Pandang
  • Tokoh Inspiratif
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang

HARI GURU UNTUKMU IBU

25/11/2021
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh | Pdt. Erwin Ar. Saragih, M.Th

 

Sejarah perjuangan para guru bisa ditarik sejak zaman kolonial Belanda. Dimulai dengan keputusan para guru pada 1932 yang mengubah nama Persatuan Guru Hindia Belanda menjadi Persatuan Guru Indonesia.

Dan, seratus hari setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, guru-guru Indonesia; dalam Kongres Guru Indonesia; sepakat mendirikan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Melalui kongres ini, semua organisasi dan kelompok guru yang didasarkan atas perbedaan tamatan, lingkungan pekerjaan, daerah, politik, agama, dan suku, sepakat dihapus. Mereka adalah guru-guru yang aktif mengajar, pensiunan yang aktif berjuang, dan pegawai pendidikan Republik Indonesia yang baru dibentuk. Mereka bersatu untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pada 1994, peristiwa 25 November 1945 ini dikukuhkan dengan menetapkan berdirinya PGRI sebagai Hari Guru Nasional. Sejak itu, tiap tahun sekolah-sekolah diharapkan memperingatinya dengan berbagai kegiatan.

Advertisements

Di masa pandemi, para guru sebenarnya sadar, bahwa mereka telah berubah menjadi birokrat pendidikan. Jika ditanya mengapa maka mereka akan menjawab; kami ditekan keadaan. Ciri birokrat yang administratif, teknis, dan kaku lebih ditonjolkan dari ciri guru yang menginspirasi kehidupan. Mereka sadar namun tetap berubah menjadi birokrat, karena keterpaksaan tuntutan standard prokes.

Guru melepaskan peran esensialnya, dan berubah menjadi birokrat tanpa jiwa. Mereka sadar namun keadaan memaksa.
Alasannya, Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mengharuskan siswa masuk ke proses digitalisasi, tanpa menggunakan tiga pendekatan Ki Hajar Dewantara, yaitu Niteni, Niroke, dan Nambahi yang berarti mengamati, meniru, dan menambahkan. Akhirnya, para murid menjadi korban yang tidak lagi mencicip pendidikan yang bermakna di masa pandemi.

Dua tahun lebih, para Ibu dengan bermodalkan keberanian dan harapan, telah menggantikan posisi guru itu sendiri. Dan dua tahun masa pandemi, di tangan para Ibu lah masa depan bangsa ditentukan. Dan di hari Guru ke 76, ku alamatkan ucapan selamat untukmu Ibu, Guruku di masa pandemi.

Penulis Pendeta Resort Haranggaol, Distrik III

Advertisements
Advertisements

Share222Tweet139Share56Pin50

Related Posts

MBA RARA DAN GIMIK MARKETING

21 Maret, 2022

BERHENTI mengolok-olok pawang hujan di Mandalika, berhenti berdiskusi tentang kepercayaan agama, berhenti mengolok-olok Mbak Rara. Sebab ini bukan seperti yang...

Soal Pernyataan Menag, Sekum DPP-GAMKI: Jika untuk Keharmonisan Kenapa harus Tersinggung

28 Februari, 2022

SimadaNews.com-Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) menanggapi pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut yang viral belakangan ini....

WASPADA….Framing yang Mempelintir Pernyataan Menteri Agama

27 Februari, 2022

SimadaNews.com-Polemik pernyataan Menteri Agama tentang aturan pengeras suara menjadi sorotan publik membuat Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kota Pematangsiantar, turut...

Munculnya Generasi Tunabudaya

24 Januari, 2022

  Oleh: Arianto Sitorus Pane S.Pd     Salah satu yang paling menggelisahkan dari negeri ini adalah semakin jauhnya kebudayaan...

SEBAGAI MANUSIA BERIMAN, SAYA MINTA MAAF

27 November, 2021

Oleh | Pdt. Erwin Ar. Saragih, M.Th   Sebagai manusia beriman, saya minta maaf, kepada keluarga besar Pemuda Pancasila, demikianlah...

“Institusi TNI, Kepolisian, Kejaksaan, Dan Perbankan Untuk Memajukan Hukum, Keamanan, Ekonomi Sumut”

17 Oktober, 2021

Oleh | Firman Jaya Daeli   Pemajuan sebuah kawasan daerah pada dasarnya berbasis, berurat, dan berakar pada pembangunan berbagai sektor...

Discussion about this post

Terkini

News

Esron Sinaga Terima Kunker Pansus DPRD Sumut Bahas Plasma Perkebunan dan PSR

17 Mei, 2022
News

RHS Teken Nota Kesepakatan Bersama Dirjen Binalavotas untuk Peningkatan Kompetensi SDM di Simalungun

17 Mei, 2022
News

7 WBP Lapas Siantar Terima Remisi Khusus Perayaan Waisak

16 Mei, 2022
News

Kabaharkam Polri Ziarah ke Makam Raja Sisingamangaraja XII

15 Mei, 2022
News

Esron Sinaga Buka Seminar Nasional Asal Usul Morga Sinaga Hasusuran Simalungun

15 Mei, 2022
News

Poltak Sitorus: Mari Membangun Gereja dengan Gotong Royong

15 Mei, 2022

Trending

News

Kadis Dukcapil Simalungun: Jadi Pelajaran Bagi kami dan Bagi Warga Bawa Berkas Lengkap

11 Mei, 2022
News

Esron Sinaga Buka Seminar Nasional Asal Usul Morga Sinaga Hasusuran Simalungun

15 Mei, 2022
News

Camat Purba Kerahkan Warga Marharoan Bolon Babat Ilalang Pinggir Jalan Menuju Haranggaol

12 Mei, 2022
News

Ngaku Sakit Hati Orangtua Dihina, Pelaku Pembunuhan Iman Sidabutar Masih Anak Dibawah Umur

10 Mei, 2022
News

Warga Keluhkan Pelayanan Disdukcapil Simalungun

11 Mei, 2022
News

Dua Alumni SMA Negeri 2 Balige Raih Adhi Makayasa Akmil 2021

7 Juli, 2021
ADVERTISEMENT
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2021 Simada News - Designed by: Bang Ze

No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Pesona
  • Kesehatan
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2021 Simada News - Designed by: Bang Ze