Pada kunjungan tersebut, Dedi Setiadi selaku Ketua Koperasi KPSBU Lembang menyampaikan, “KPSBU Lembang merupakan salah satu koperasi produsen susu sapi terbesar di Indonesia”.
Dia mengatakan bahwa produksi susu sapi di koperasi ini mencapai sekitar 140 ton per hari. Koperasi tersebut mengelola 7.400 orang anggota dengan jumlah populasi sapi perah sebanyak 22.000 ekor.
Menurut Dedi Setiadi, keberhasilan koperasi yang dipimpinnya tidak lepas dari penerapan strategi penjaminan mutu dan kualitas susu yang dihasilkan oleh peternak anggota koperasi. Koperasi ini bahkan mengibarkan slogan “Dengan kualitas kita berjaya, tanpa kualitas kita tiada”.
Tekad mengedepankan kualitas dalam menjalankan usaha diwujudkan melalui tindakan dengan membentuk SKT (Satuan Kerja Terkecil) yang melibatkan penyuluh, tester susu dan pencatat, sehingga kualitas susu yang dihasilkan memenuhi standar Nasional.
Dia ungkapkan bahwa berdasarkan laporan SKT tersebut, management koperasi dapat mengetahui anggota yang telah menyetor susu sampai tingkat kebersihan yang diterapkan anggotanya.
“Dengan cara ini, kami bisa memberikan penghargaan (reward) dan sanksi (punishment) sesuai kinerja anggota,” ujarnya.
Nguyen Thi Yen, mewakili Delegasi Vietnam di sela kunjungan ke tempat pengumpulan dan pengolahan susu di KPSBU menuturkan, sangat tertarik dengan koperasi ini.
Ia menilai, Koperasi Peternak Susu ini telah berhasil membantu meningkatkan ekonomi peternak sapi perah di wilayah Jawa Barat, khususnya Lembang.
Setelah dari KPSBU rombongan Delegasi Vietnam juga berkunjung ke Peternakan milik anggota KPSBU Lembang yang berskala besar, menengah dan kecil di Desa Sukajaya, Lembang lalu diteruskan ke Manoko Demo Farm di Desa Cikahuripan, Lembang serta kunjungan ke Dairy Village yang merupakan lokasi kerjasama antara KPSBU Lembang dengan PT. Frisian Flag Indonesia (FFI) di Ciater, Subang.
Antusiasme Delegasi juga terlihat saat berkunjung ke Monako Demo Farm dan Dairy Village, dimana kedua lokasi tersebut merupakan percontohan peternakan modern yang dimiliki oleh koperasi peternakan rakyat.
Fasilitas di lokasi tersebut sudah terintegrasi mulai dari pemeliharaan ternak, pemeliharaan hijauan pakan, sampai dengan pengelolaan limbah. Bahkan di Manako Demo Farm saat ini sudah dibangun pabrik pengolahan susu skala kecil. Harapannya kedua lokasi tersebut dapat menjadi demo farm untuk penelitian mahasiswa/dosen, laboratorium uji coba, dan utamanya sebagai tempat belajarnya peternak untuk meningkatkan kualitas susu. (rel/snc)