Sementara itu, Abdul Gafar salah satu peserta pelatihan dari Palestina menyampaikan, selama mengikuti pelatihan telah memperoleh transfer ilmu dan teknologi terkait pelaksanaan IB pada ikan.
“Kami juga telah mengunjungi beberapa balai termasuk balai benih ikan di Jawa Timur, kami sangat senang dengan kemajuan Indonesia dalam penerapan teknologi serta penguatan kelembagaan, sehingga ini dapat diadopsi dan dikembangkan di negara kami”, ucapnya.
Ms. Angham Baniowda, salah satu perserta pelatihan lainnya juga berharap kedepan dapat mengikuti pelatihan terkait IB pada ikan mas.
Manfaat Teknologi Inseminasi Buatan Pada Ternak dan Ikan
Dirjen PKH I Ketut Diarmita menyampaikan, teknologi IB telah berkembang dengan baik di Indonesia dan penggunaannya tidak hanya terbatas untuk meningkatkan populasi ternak, tetapi juga sebagai alat untuk peningkatan mutu genetik ternak.
Pelaksanaan teknologi IB memberikan banyak keuntungan bagi industri peternakan, selain memperbaiki kualitas genetik dan mencegah terjadinya in breeding, juga dapat mengurangi penularan penyakit reproduksi.
I Ketut menuturkan, dengan adanya berbagai keuntungan dari penggunaan teknologi IB, saat ini IB menjadi ujuk tombak untuk keberhasilan Upaya Khusus Sapi/Kerbau Wajib Bunting (UPSUS SIWAB) yang merupakan fokus kegiatan Kementan pada 2017-2019. I Ketut sebutkan jiks sejak pelaksanaan Upsus Siwab tahun 2017 hingga 16 Februari 2019 sudah ads kelahiran sebanyak 2.960.936 ekor sapi milik peternak di Indonesia. (rel/snc)