SimadaNews.com-Seratusan massa DPD LSM Lira Kabupaten Simalungun dan masyarakat aksi demontrasi kekantor Bupati Simalungun di Pematang Raya dengan membawa spanduk dan baliho Senin (9/4) siang sekira pukul 11.30 Wib.
Dalam aksi itu massa menuntut konsekuensi PDAM Tirtalihou saat air tidak mengalir, copot Benni Purba dari jabatan Dirut PDAM Tirtilihou, Dugaan kuat Dirut PDAM Tirtalihou menjual angin kepada konsumen air, PDAM Tirtalihou menjual air tanpa melalui hasil Laboratorium dimana PDAM Tirtalihou tidak memiliki Laboratorium.
Kondisi meter air dilapangan banyak terdapat meteran rusak, PDAM Tirtalihou tidak melakukan perbaikan atau pun pergantian meteran, dalam kondisi air sering padam/mati Dirut PDAM Tirta lihou merekrut karyawan baru 30 orang bulan April 2017 dengan beban biaya pemasukan SLTA Rp100 juta, D3 Rp150 juta dan SI Rp200 juta.
Masyarakat Sirube-rube keberatan atas kinerja pangulu Padiman Silalahi yang tidak mampu mengkelola dana desa, Pangulu sirube-rube Padiman Silalahi arogan dan tidak mengerti Undang Undang Desa serta tidak bisa mengayomi masyarakat Sirube-rube.
Aksi demo masyarakat itu massa disambut Asisten II Ruslan Sitepu kemudian meminta perwakilan massa untuk melakukan pertemuan membahas permasalahan tersebut diruangan Asisten I Marolop Silalahi. Dimana Marolop sangat menyayangkan sikap arogan dari pejabat pemerintahan nagori (Pangulu Sirube rube) dan meminta LSM Lira agar dapat menyerahkan data serta bukti akurat agar pihaknya dapat menindaklanjuti permasalahan tersebut.
Sementara itu Asisten II Ruslan mengakui adanya permasalahan di PDMA Tirta Lihuo, oleh karena itu pihaknya meminta agar dilakukan koordinasi guna mengatasi permasalahan tersebut dengan melibatkan Pemkab, DPRD, Badan Pengawas PDAM dan pihak LSM LIRA.
Selesai pertemuan itu Asisten II Ruslan Sitepu didampingi Kabid Pem Nagori Tagon Sitohang menjumpai massa dan menjelaskan hasil pertemuan tersebut kemudian massa pun membubarkan diri.(esa/snc)