Simada News
Rabu, 17 September 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang
Mario Oktavianus Sinaga, saat Deklarasi GDD beberpa waktu lalu.

Mario Oktavianus Sinaga, saat Deklarasi GDD beberpa waktu lalu.

Jaket Merah, Jangan Keterlaluan Mempermainkan Sejarah

Simadanews.com by Simadanews.com
2 Oktober 2019 | 21:32 WIB
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

JAKET Merah istilah Bapak Presiden Joko Widodo, yang bermaknakan “Jangan Keterlaluan Mempermainkan Sejarah”.

Dalam hal ini, saya mengutip kutipan tersebut diatas guna untuk memotivasi diriku dirimu dan untuk diri kita bersama dalam menggapai cita-cita selaku Anak Bangsa yang beradab khususnya dalam menorehkan sejarah Bangsa ini kedepannya untuk menjadi Bangsa yang lebih baik lagi menuju SDM nan unggul dan terpercaya serta untuk Indonesia Maju tentunya.

Jaket Merah, Jangan Keterlaluan Mempermainkan Sejarah !!. Sejatinya sejarah Indonesia itu sejak sedia kala hingga saat ini (Dikepemimpinan Jokowi) adalah masih Negara Beradab, bukan Negara Biadab alias Tak Beradab seperti yang diinginkan oleh oknum-oknum para politisi busuk yang memangku kepentingan semata saat ini hanya untuk menyelamatkan harta bendanya yang secara beroleh dari hasil rampasan uang rakyat itu sendiri dengan menunggangi para kaum paham radikal yang secara juga ingin merusak tatanan Bangsa dan Negara ini yang juga bagian dari konspirasi 4 pihak kubu jahat tersebut.

Jaket Merah, Jangan Keterlaluan Mempermainkan Sejarah !!. Cara mudah menjajah sebuah Bangsa, bikin kaum mudanya melupakan Sejarah Bangsanya sendiri, dan malu akan Budaya Bangsanya sendiri. Hal ini haruslah kita lawan dan bangkit dengan Revolusi Mental itu sendiri.

Memasuki tahap demokratisasi paska Reformasi 98 itu yang kemudian dipacu oleh peradaban ICT, ternyata Bangsa Indonesia malah semakin didera penyakit sosial yang disebut Distrust Syndrome. Penyakit sosial ini sesungguhnya adalah warisan produksi 32 tahun rejim Otoriter ORBA yang kini malah semakin kronis dan akut. Buya Syafii Marif menyebutnya sebagai Demokrasi Tuna-Adab.

Solusinya kita harus andalkan Inovasi Cerdas yaitu: Kebangkitan Kebudayaan 714 Suku Nusantara di 75.000 Desa kita.

Kita harus mau dan mampu meniru keberhasilan Bangsa dan Negara Jepang serta Jerman. Meski luluh lantak akibat kalah Perang Dunia ke-2, namun hanya dalam waktu seketika Jepang dan Jerman mampu bangkit lagi menjadi Negara dan Bangsa yang maju, sejahtera serta kuat/besar.

Demikian juga dengan Bangsa dan Negara Korea Selatan. Contoh lain yang terbaru dan sangat fenomenal adalah negara dan bangsa Tiongkok (China). Meski kondisinya jauh lebih buruk dibanding Indonesia di awal tahun 80an, saat itu Deng Xiao Ping berkata : “Mari kita kembali menjadi bangsa Tiongkok!!”. Hasilnya pun amat menakjubkan.

Lalu bagaimana dengan Bangsa dan Negara Indonesia kini dan untuk masa yang akan datang?? Kita bisa awali dengan sebuah hipotesis baru, yang salah satu inspirasinya berasal dari NAWACITA yaitu “Demokrasi (Indonesia/Pancasila) haruslah berakar kuat pada Budaya 714 Suku Nusantara secara praksis dalam kehidupan sehari-hari di 75.000 Desa kita”.

Disamping itu Hipotesis baru lainnya bisa kita uraikan dengan ” Musuh Besar bagi Kapitalis Global Liberal dan Radikalisme Agama  TransNasional adalah Kebangkitan Budaya dari Suku dan Bangsa di dunia”.

Nah selanjutnya, bagaimana mengalahkan konspirasi 4 kubu jahat tersebut? Gerakan Daulat Desa dengan ini mengajak dan mementori warga tiap desa untuk membentuk 1 Desa 1 Ormas Daulat Desa (+nama desa masing-masing) sehingga akan terbentuk Himpunan Raksasa 75.000 buah Ormas Daulat Desa yang memiliki Ratusan Juta anggota. Ratusan Juta anggota, baik itu anggota penuh (harus ber-KTP desa yang bersangkutan) ditambah anggota luar biasa (orang ber-KTP kota yang punya hubungan atau ikatan dengan desa dimaksud).

Hal ini akan menjadi kekuatan kongkrit dan terukur yang amat besar yang akan mampu mengalahkan siapapun Kubu Kejahatan yang ada yang dapat mengganggu atopun merusak 75.000 desa kita ini!!.

Untuk menjadi kuat, kita tidak bisa lagi berjalan sendiri-sendiri. Ego sektoral tidaklah relevan, kolaborasi dan sinergi antar Lembaga atopun Ormas harus ditingkatkan. Sebab pencapaian visi besar harus kita percepat, tidak ada jalan lain selain meninggalkan cara lama dan beradaptasi dengan cara baru.

Jaket Merah, Jangan Keterlaluan Mempermainkan Sejarah !!. Ingatlah sodara/i ku sebangsa setanah air, bahwa mendukung Presiden Jokowi bukan lagi sekedar pilihan politik. Akan tetapi mendukung Presiden Jokowi itu adalah langkah menyelamatkan Bangsa dari tangan politikus-politikus busuk yang kini tak segan-segan merangkul Kaum Radikalis itu sendiri!.

Tak harus sedarah untuk bersaudara, bersama kita Runtuhkan skenario besar Disintegrasi Radikalisme dan Anti Keragaman tersebut. Suarakanlah kebenaran dengan tanpa rasa takut saat kamu melihat ketidakjujuran disekitarmu. Jangan keterlaluan mempermainkan sejarah, karna Presiden Jokowi akan menorehkan sejarah Bangsa ini untuk menjadi yang lebih baik lagi kedepannya, tentunya juga selaras dengan keoptimisan harapan kita bersama.

Mari kita bangkit dan maju bersama tanpa menyingkirkan orang lain, naiklah tinggi tanpa menjatuhkan orang lain, berbahagialah kiranya kita tanpa menyakiti orang lain. Bersatu untuk Indonesia Maju yang berazaskan gotong royong serta untuk Kesaktian Pancasila itu sendiri, sebab Pancasila sesungguhnya adalah Penggerak dan selaku Bintang Pengarah serta sebagai Pemersatu Bangsa.

Semoga semangat Pancasila dapat terus menyala dalam jiwa kita selaku Bangsa Indonesia yang Beradab. Karna kita saat ini tidak sedang memperdebatkan siapa yang benar dan siapa yang salah. Yang kita tumpas saat ini bukan Agamanya, bukan pula Sukunya, bukan juga Rasnya, serta Golongannya. Akan tetapi saat ini kita sedang menumpas Radikalisme yang sedang menggerogoti rasa Nasionalisme di hatimu.Salam Perjuangan, Salam Kebajikan Pancasila, Salam Daulat Desa. Merdekaa!!! (*)

Penulis: Mario Oktavianus Sinaga, Mentor Gerakan Daulat Desa (GDD) dan Ketua GM MARSIA Sumut

Share222Tweet139Pin50

Berita Terkait

Hermanto Hamonangan Sipayung, SH, CIM

Amnesti-Abolisi Hasto dan Lembong:  Bukan Sekadar Maaf tapi Peluang Koreksi Hukum

01/08/2025

PEMBERIAN  amnesti dan abolisi kepada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong dalam kasus menyeret nama mereka ke dalam pusaran polemik hukum,...

PILKADA 2024, ANAK MUDA BISA APA?

02/07/2024

PEMILU  Tahun 2024 sudah selesai, sebentar lagi pemilihan kepala daerah yang hakikinya dilaksanakan sekali setiap lima tahun akan dimulai. Secara...

Aspek Positif dan Negatif dari Perubahan Umur Calon Presiden dan Wakil Presiden

04/06/2024

PEMILIHAN Presiden pertama kali di Indonesia bukan dari pemilihan umum yang langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan Presiden pada awal tahun...

Prof Dr Heri Budi Wibowo

Indonesia Menuju Swasembada Pangan dan Makan Siang Gratis dengan Modifikasi Cuaca

17/05/2024

KETAHANAN pangan menjadi salah satu sasaran program jangka Panjang pemerintah sampai tahun 2040 menuju Indonesia emas. Target utama dari ketahanan...

Pematangsiantar Butuh Pemimpin Berani dan Akses Alternatif Hadirkan Dana Pembangunan

16/04/2024

SimadaNews.com-Pemilihan kepala daerah, termasuk di Kota Pematangsiantar, menjadi sorotan pada tahun ini. Sejumlah calon wali kota potensial telah mulai muncul...

Selamat Datang Era Legitimasi Vs Legalitas

16/02/2024

PUJI Syukur pada Sang Ilahi ! Pemilu Serentak 2024 sampai saat ini berjalan sesuai agendanya.. Ternyata jnggulan pilihan politik perwakilan...

Berita Terbaru

News

DPRD Tolak Kehadiran Bajai Online di Kota Pematangsiantar

16 September 2025 | 21:23 WIB
News

Amaliun Hotel Apresiasi Layanan Indibiz Telkom Pada Hari Pelanggan Nasional 2025

16 September 2025 | 20:51 WIB
News

PW KAMMI Sumut Gelar Diskusi Kebangsaan: Supremasi Sipil dan Desakan Investigasi Kerusuhan Agustus jadi Sorotan

16 September 2025 | 20:30 WIB
News

DPRD Soroti Hilangnya Program Kota Layak Anak di Pematangsiantar

16 September 2025 | 20:12 WIB
News

Pagi Tragis di Huta Baru Simantin Pane Dame, Seorang Petani Akhiri Hidup di Ladang Jagung

16 September 2025 | 09:24 WIB
News

Telkom Sumut Gelar Health Leaders Gathering Bersama Rumah Sakit se-Sumatera Utara

15 September 2025 | 21:28 WIB
News

IIER dan PSPK Sukses Gelar Workshop Keamanan Anak di Ruang Digital

15 September 2025 | 20:31 WIB
News

Enam Hari Tak Keluar Rumah, Hotma Justina Sidabalok Ditemukan Sudah Meninggal

15 September 2025 | 16:38 WIB
News

Wesly Silalahi Hadiri Penutupan Dikmata Infanteri TNI AD Gelombang II TA 2025

14 September 2025 | 16:32 WIB
News

Rumah Wartawan di Pematangsiantar Didobrak OTK, Keluarga Ketakutan

14 September 2025 | 14:25 WIB
News

Wesly Silalahi Lepas Atlet Wushu Naga Sakti Bertanding ke Malaysia

13 September 2025 | 19:38 WIB
News

Marak Penipuan Berkedok Pialang Saham, Cipayung Plus Sumut Buka Posko Pengaduan

13 September 2025 | 19:07 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

xnxx