SimadaNews.com – St Radiapoh Hasiholan Sinaga – pengusaha sukses di Batam, Kepulauan Riau dan Kalimantan – yang akrab dengan panggilan RHS, sekaligus Bupati terpilh Kabupaten Simalungun periode 2021/2025, menyampaikan khotbah pada kebaktian Minggu di gereja yang berada di areal perkebunannya di Desa Mamago, Kecamatan Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, Minggu (17/01/2021).
RHS yang didampingi Bapak Gembala gereja, Rido Waruhu, menyampaikan khotbah dengan mengambil nats firman Roma 12 ayat 21; “Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan dengan kebaikan!”
Para jemaat yang keseluruhannya ada karyawan kebun milik RHS itu, merasa sangat gembira dan terhibur dengan kehadiran RHS yang didampingi istri Ratnawati boru Sidabutar. Rumah ibadah itu difasilitasi alat musik keyboard dan pengeras suara.
SAMPAN PONGPONG dan MENGINAP
RHS didampingi istri serta rombongan, datang ke lokasi perkebunan miliknya dengan mengendarai sampan jenis Pongpong.
Dalam perjalanan yang menggembirakan itu, kelihatan RHS bersama istri, tampil mesra.
Sesampai di tangkahan sampan, RHS bersama istri dan rombongan disambut seluruh karyawan serta anak-anak mereka.
Seluruh karyawan bersama keluarganya, merasa senang dan bahagia ketika bertemu , apalagi RHS bersama istri Ratnawati boru Sidabutar menginap di kebun tersebut.
BERMAIN DAN SIAPKAN MAKANAN
Saat menginap bersama karyawan dan keluarga, Radiapoh Sinaga juga dengan senang hati bermain dan bercanda bersama anak-anak karyawan kebun.
Radiapoh Sinaga melayani anak-anak dengan mengisi nasi, ikan, sayur ke piring mereka, dan makan bersama.
Usai makan bersama, untuk mengisi waktu malam, Radiapoh Sinaga mengajak anak-anak untuk bercerita tentang pelajaran sekolah.
Selesai menjalani ibadah, rombongan Radiapoh Sinaga bersama istri, bergerak meninggalkan kebun pada pukul 13.00 WIB.
“Kami bersama anak-anak, merasa sangat senang mendapat kunjungan dari Pak Radiapoh Sinaga dan ibu. Semoga Pak Radiapoh dan ibu senantiasa dalam sehat dalam lindungan Tuhan, demikian juga kami yang ditinggalkan di kebun ini,” kata St Rido Waruhu.
Pada kesempatan itu, dalam perjalanan pulang, Radiapoh Sinaga, “Suasana perjalanan ini sangat mengasyikkan.” (***)