SimadaNews.com-Direktur Perlindungan Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Ir Baginda Siagian MSi, mengajak petani, khususnya petani kopi agar memulai bertani secara organik.
Untuk pemupukan dan penggunaan pestisida. Jangan bergantung lagi dengan pupuk kimia yang saat ini mahal. Sebab bahan pokok pembuatan pupuk ini berasal dari luar negeri.
Hal ini dikemukakan Baginda Siagian, saat kunjungan kerja sosialisasi Penerapan Pengendalian hama terpadu (PHT) Tanaman Kopi di Desa Gurgur Aek Raja, Kecamatan Tampahan, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatra Utara , Selasa 23 Agustus 2022, lalu.
Menurut Baginda Siagian, bahwa petani kopi menuju pertanian organik ini, jangan terburu-buru, mari memulai dulu secara bertahap baik pemupukan hingga pengendalian hamanya.
“Apa yang ada di lingkungan sekitar, itulah dijadikan pupuk.Tapi kita berproseslah hingga tidak memakai pupuk kimia lagi,” kata Baginda Siagian yang lahir di Balige dan juga memiliki kampung halaman Batu Moror, Silaen, Kabupaten Toba ini.
Sebelumnya, Bupati Toba Poltak Sitorus menyampaikan bahwa ilmu pertanian tidak akan pernah cukup. Khususnya membuat kompos mesti lebih hati-hati dan teliti sehingga berhasil dengan baik.
Sebagai rangkaian acara, turut diserahkan bantuan peralatan/bahan pembuatan pupuk dan pestisida secara organik kepada 4 kelompok tani di Desa Aek Raja ini.
Turut hadir Kepala Balai Besar Perbenihan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Agus Hartono SP, MSc, yang menyampaikan bahwa praktek pembuatan pupuk tetap akan dipantau dan diberi pengarahan oleh penyuluh pertanian setempat.
Kepada Baginda Siagian dan Agus Hartono, perwakilan masyarakat didampingi Camat Tampahan Freddy A.Panjaitan memberikan cenderamata berupa ulos Batak.
Ikut mendampingi bupati, Staf ahli Darwin Sianipar, Kadis Pertanian T.H.Sitorus ,Kadis Ketapang Sahat Manullang, Plt.Kadis Kominfo SesmonTB Butarbutar, Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setdakab Toba,dan undangan terkait lainnya. (snc)
Laporan: Jaya Napitupulu

Discussion about this post