Untuk UPSUS SIWAB, I Ketut menjelaskan bahwa sejak diluncurkan pada bulan Oktober 2016 oleh Menteri Pertanian hingga saat ini capaian kinerjanya sangat fantastis.
Hal ini terlihat dari pelayanan Inseminasi Buatan/IB dari Januari 2017 hingga 31 Desember 2018 telah terealisasi 7.964.131 ekor. Kelahiran pedet mencapai 2.743.902 ekor atau setara Rp21,95 Triliun dengan asumsi harga satu pedet lepas sapih sebesar Rp8 juta per ekor.
Nilai yang sangat fantastis mengingat investasi program Upsus Siwab pada 2017 sebesar Rp1,41 triliun, sehingga ada kenaikan nilai tambah di peternak sebesar Rp20,54 Triliun.
“Esensi Upsus Siwab mampu mengubah pola pikir petani/peternak yang cara beternaknya selama ini masih bersifat sambilan diarahkan ke praktik beternak yang menuju ke arah profit dan menguntungkan bagi peternak”, kata I Ketut Diarmita.
Selain itu, Upsus Siwab juga berdampak terhadap penurunan pemotongan betina produktif melalui kerja sama dengan Baharkam Polri, sehingga mampu menekan angka pemotongan betina produktif mencapai 12.209 ekor pada tahun 2018 secara nasional atau mencapai 47,10 persen penurunan jika dibandingkan dengan pemotongan tahun 2017.
“Untuk itu, peternak kita harus dikenalkan dengan teknologi Inseminasi Buatan (IB), tugas kalian semua nantinya setelah lulus sebagai penyuluh harus memberikan pengertian kepada peternak agar mereka mau membiakkan sapinya melalui teknologi IB, sehingga sapi-sapi milik peternak terus bertambah”, imbau I Ketut Diarmita dihadapan seluruh mahasiswa peternakan Polbangtan di Magelang.
I Ketut juga meminta agar mahasiswa Polbangtan nantinya dapat menjelaskan tentang manfaat IB kepada peternak. Selain meningkatkan populasi, IB juga dapat memperbaiki mutu genetik ternak karena dapat menghindari in breeding (kawin sedarah).
“Kalian semua nantinya setelah lulus harus mampu membangun kampung halamannya, besarkan peternakan di daerah kalian karena sebaik-baik orang adalah yang bermanfaat buat orang lain, bagikan ilmu kalian kepada peternak”, kata I Ketut Diarmita .
Pada kesempatan tersebut, I Ketut Diarmita juga mengunjungi sapi Belgian Blue yang saat ini juga dikembangkan oleh Polbangtan Magelang. Berat sapi tersebut kini telah mencapai 140 kg meskipun umurnya baru 4 bulan. (rel/snc)