Mengenal Anjing Kintamani Bali
Prof. Dr. drh. I Ketut Puja, Guru besar dari Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana menjelaskan mengapa Anjing Kintamani pantas menjadi anjing ras pertama Indonesia yang diakui FCI.
Menurutnya, Anjing Kintamani merupakan anjing lokal pegunungan yang hidup disekitar desa Sukawana, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli.
Masyarakat Kintamani menyebutnya cicing Gembrong (bulu panjang dan lebat) dikategorikan sebagai plasma nutfah anjing Indonesia asli Bali. Sangat diyakini sebagai anjing kuno (ancient dog) yang telah hidup ratusan tahun lalu yang berasal dari anjing lokal Bali yang mengalami kehilangan keragaman. Anjing Kintamani dikategorikan sebagai plasma nutfah Indonesia yang sangat berpotensi dikembangkan untuk tujuan komersial.
Puja juga menambahkan bahwa Anjing Kintamani mudah dikenal dan dapat dibandingkan dengan jelas dengan anjing-anjing lokal yang ada, ataupun anjing hasil persilangan antara ras yang sama maupun persilangan lainnya. Anjing Kintamani berpenampilan indah dengan ukuran kecil sampai ukuran sedang.
Ukuran tinggi anjing kintamani jantan berkisar antara 49-57 cm, dengan berat badan antara 15-18 kg. Sedangkan ukuran tinggi anjing betina berkisar 44-52 cm, dengan berat badan antara 13-16 kg. Bulu tampak indah, tebal, dan panjang tertutama pada daerah punduk, ekor dan kaki belakang bagian belakang.
“Warna bulu anjing Kintamani adalah putih, hitam, coklat, atau campuran. Telinga berdiri tegak dan berbentuk segitiga dengan kekhasan pada ujungnya berwarna kemerahan. Ukuran kepala anjing Kintamani sangat proporsional dengan ukuran tubuhnya dengan dahi lebar tanpa kerutan. Badan lurus dan kuat. Bulu ekor tebal dan berbetuk melengkung ke atas,”paparnya.
“Penampilan Anjing Kintamani menarik dan termasuk anjing yang pintar. Balutan bulu yang menyelaputi tubuhnya menambah indah penampilannya. Anjing Kintamani mudah dilatih. Karena itu, anjing Kintamani sangat baik untuk anjing ketangkasan. Sifat anjing Kintamani tidak galak serta sangat loyal dengan pemiliknya,” lanjut Puja.
Mengakhiri penjelasannya, Puja menyampaikan bahwa Anjing Kintamani mudah dilatih, karena itu anjing Kintamani sangat baik digunakan untuk anjing ketangkasan (agility). Sifatnya yang loyal dengan pemilik serta tidak galak maka anjing ini juga sangat baik digunakan untuk anjing sahabat (companion).
Sampai saat ini, Anjing Kintamani telah tersebar di seluruh Indonesia dan sampai ke luar negeri. Di Indonesia, penyebaran Anjing Kintamani sudah mencapai hampir ke seluruh provinsi. Sementara itu di luar negeri, Anjing Kintamani berkebangbiak di Belanda, dan penggemarnya tersebar di berbagai negara seperti Belgia, USA, Rusia, Swiss, Singapore, dan Malaysia. (rel/snc)