SimadaNews.com-Bupati Samosir Rapidin Simbolon, melepaskan secara resmi ekspor perdana 16 ton hasil pertanian sayur mayur seperti kol, wortel, sayur putih ke Taiwan.
Sayur mayur itu merupakan hasil pertanian dari kelompok tani yang tergabung dalam wadah Koperasi Samosir Kasih Sinergi, diberangkatkan dari Kantor Cabang Pemasaran Koperasi di Desa Sipira, Kecamatan Onan Runggu, Senin 3 Agustus 2020.
Saat pengiriman ekspor perdana hasil pertanian tersebut, Rapidin Simbolon, didampingi Asisten II Saul Sitomorang, Kadis Pertanian Viktor Sitinjak, Kadis Kominfo Rohani Bakara, Kadis Ketapang Rawati Simbolon, Camat Onan Runggu Junita Sinaga, Kabag PKP Hartopo Manik, dan Ketua Koperasi Samosir Kasih Sinergi Manatar Rumapea, bersama para anggota kelompok tani, serta tokoh masyarakat.
Pada kesempatan itu, Rapidin Simbolon mengungkapkan bahwa pengiriman ekspor pertanian sayur mayur itu, merupakan kebangkitan petani di Kabupaten Samosir. Dan pemerintah daerah akan terus mendukung petani, baik dari sisi peralatan maupun sisi lainnya.
“Mudah-mudahan di hari yang akan datang bisa kita berangkatkan lebih banyak lagi, di bulan September mendatang juga rencananya akan diberangkatkan empat kontainer. Kita harapkan dengan berhasilanya ekspor perdana ini menjadi pemacu kita untuk meningkatkan hasil pertanian khususnya sayur mayur dan pengolahan lahan-lahan tidur di Samosir ini akan semakin luas dan cepat. Pemerintah Daerah akan memfasilitasi melalui alat-alat berat, sehingga petani bisa semakin cepat pengolahannya dan semakin sejahtera,” ujarnya.
Ketua Koperasi Samosir Kasih Sinergi Manatar Rumapea, menjelaskan bahwa seluruh hasil pertanian ini merupakan hasil pendampingan kepada Kelompok Tani maupun yang bukan kelompok tani di Kabupaten Samosir, yang saat ini sudah mencakup tujuh Kecamatan dengan total luas lahan hampir 300 hektar.
Menurut Mangatar para petani yang bergabung akan dilakukan pembinaan dari tim ahli dari mulai tanam, perawatan, sampai siap panen.
Mangatar berharap kedepannya semakin banyak petani yang terlibat dan dalam setiap minggu ada sekitar 5-10 hektar lahan tani yang panen.
Untuk saat ini beberapa negara seperti Malaysia, Korea Selatan, dan Singapura sudah menerima sampel sayuran semi organik dari Kabupaten Samosir dan sudah diuji oleh laboratorium, tetapi kuota untuk memenuhi permintaan belum bisa kita penuhi.
“Kedepannya kita akan terus mengedukasi dan membina masyarakat untuk mengembangkan pertanian organik, dan memang permintaan untuk sayur mayur yang organik jelas lebih tinggi khususnya di negara-negara maju. Kita juga akan bersinergi dengan Pemerintah Daerah untuk mengurus ijin organik dan pelatihan dalam bidang pertanian” terang Manatar Rumapea.
Sebagai wujud penghargaan dan terima kasih kepada petani, Bupati Samosir secara resmi melepaskan pengiriman ekspor hasil pertanian sayur mayur, dengan ucapan doa dan syukur.(snc)
Laporan:Benry Naibaho
Editor:Hermanto Sipayung

Discussion about this post