SimadaNews.com-Keberadaan dua mobil Toyota Agya Indonesia dan Daihatsu Ayla Indonesia, sering dijumpai di setiap sudut jalan. Tak ayal, banyak masyarakat menyebut kedua mobil sejenis beda merek tersebut sebagai mobil “Sejuta Umat Dan Sejuta Saudara”.
Kini, banyaknya pengguna Toyota Agya dan Daihatsu Ayla membuat beberapa orang melakukan perkumpulan antar sesama pemilik atau biasa disebut sebagai komunitas. Seperti halnya, komunitas Agya Ayla SoliDaritas (AASD).
Komunitas ini didirikan Vro dan Andik, pada 21 April 2018 lalu. Komunitas ini didirikan atas kesamaan hobby pemilik Agya dan Ayla
“Agya Ayla SoliDaritas awalnya terbentuk atas keinginan untuk meramaikan Sawangan-Depok yang sepi dengan komunitas mobil Toyota Agya Indonesia, Daihatsu Ayla Indonesia, membagi pengalaman dan informasi tentang segala sesuatu yg berhubungan dengan Agya Ayla di Depok khususnya daerah Sawangan,” kata Vro dan Andik, melalui siaran persnya yang dikirim ke SimadaNews.com, Selasa (30/7).
Vro dan Andik menyebutkan, seiring berjalannya waktu dan untuk melebarkan sayap supaya dapat menjangkau cakupan yang luas, serta mempermudah koordinasi dengan komunitas-komunitas lain, baik sesama komunitas maupun lintas komunitas, serta dengan pihak-pihak lain yang dapat bersinergi, maka pengurus AASD melakukan perubahan menjadi Komunitas Nasional.
Meskipun berubah, komunitas tidak meninggalkan konsep awal yang ingin meramaikan Sawangan, yaitu dari Agya Ayla Sawagan Depok (AASD) Berubah Menjadi Agya Ayla SoliDaritas (AASD).

Vro berharap, dengan perubahan ini menjadikan AASD menjadi lebih besar dan lebih solid serta dapat meramaikan dunia otomotif di Indonesia.
Mereka menambahkan, spesifikasi, harga dan fitur yang dimiliki Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, membuat kedua jenis kendaraan itu menjadi pilihan banyak keluarga.
Muatannya yang bisa mencapai empat orang ini, bisa membawa keluarga untuk saling bersilaturahmi meskipun dengan jarak yang dekat dan jauh.
“Pokonya enak dibawa bersama keluarga, juga enak dibawa nongkrong bersama teman-teman,” kata mereka. (snc)
Editor: Hermanto Sipayung