SimadaNews.com-Jamian Ambarita (41) warga Huta III Silobosar Nagori Bosar Nauli, Kecamatan Hatonduhan Kabupaten Simalungun, ditemukan kondisi terlungkup dan bagian kelaminnya berdarah. Saat dibawa keluarga untuk mendapatkan perawatan medis, di perjalanan Jamian meninggal dunia, Kamis (18/7) 17.00 WIB.
Kapolsek Tanah Jawa AKP Hasudungan Panggabean, Jumat (19/7) menerangkan, dari keterangan yang diperoleh dari saksi Elpin Napitu (47) warga Huta III Silobosar Nagori Bosar Nauli, menyebutkan, saat itu Elpin sedang menderes tuak tidak jauh dari Gubuk milik Jamian Ambarita.
Saat manderes tuak, Elpin mendengar Jamian menangis sembari mengucapkan kata-kata ”mate nama au lae, ngahuinum be raccun gromokson” “matilah aku lae, sudah kuminum racun gromoxon”. Sambil menangis, Jamian terlihat berjalan menuju sungai.
Elpin melihat Jamian menangis da berjalan menuju sungai, turun dari pohon aren mengikuti Jamian. Dan di pinggir sungai, Elpin melihat seperti mecabik-cabik alat kemaluannya dengan tangan sendiri.
Khawatir terjadi sesuatu, Elpin pergi kea rah kampung memanggil warga kampung dan selanjutnya warga berdatangan dan menemukan Jamian di dalam gubuk miliknya dalam keadaan tergeletak telungkup dan kondisi kelaminnya bersimbah darah bercampur kotoran.
Selanjutnya, warga membawa Jamian ke Puskesmas Titi Beton untuk mendapat pertolongan pertama namun korban meronta-ronta kesakitan. Jamian kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Siantar.
Dari Rumah Sakit Harapan, Jamian kembali dirujuk ke RSUD dr Djasamen Saragih, namun dalam perjalanan meninggal dunia.
AKP Hasudungan menambahkan, di lokasi kejadian yakni gubuk milik korban, ditemukan barang bukti satu buah botol gromoxson ukuran satuliter warna putih, satu helai celana lea warna biru, satuhelai baju kemeja lengan pendek warna abu abu baju korban, satuhelai sarung warna corak kotak merah dan satuhelai kaus kutang warna putih.
“Terhadap jenazah korban tidak dilakukan otopsi atas permintaan pihak keluarga, dibuktikan dengan membuat surat pernyataan,” kata AKP Hasudungan. (snc)
Laporan: Sabarudin Purba
Editor: Hermanto Sipayung

Discussion about this post