Catatan | ingot simangunsong
DOLOK Simarbalatuk, terletak di wilayah Lingkungan III Bangun Dolok, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun, dengan ketinggian lebih dari 1.600 meter di atas permukaan laut (dpl).
Setelah hampir setengah jam, menikmati keindahan Danau Toba dari ketinggian area Palangkat, Ketua Kelompok Sadar Wisata (Darwis) Dolok Simarbalatuk, Bangun Dolok, Hotlen Manik, mengajak kami untuk melanjutkan perjalanan menuju Dolok Simarbalatuk.
Inilah perjalanan sesungguhnya, menapaki jalan tikus dengan posisi menanjak. Kami belum memahami, bagaimana tingkat kemiringan atau keterjalan jalan dakian tersebut.
Pada saat naik menuju puncak Dolok Simarbalatuk, di sisi kanan kita, akan terlihat kecuraman lembah yang dipenuhi pohon-pohon kecil dan pohon pinus yang menjulang tingggi.
Perjalanan menuju puncak, butuh tenaga yang prima, dengan adrenalin yang tertantang, agar lebih hati-hati saat menyusuri jalan dakian tersebut. Bagaimana tidak, jika dimulai dari titik Camping Ground sampai di Palangkat dan diteruskan ke puncak Dolok Simarbalatuk, dibutuhkan waktu tempuh dengan jalan kaki, selama 2,5 jam.
Luar biasa tokh! Dan perjalanan seperti ini, adalah “makanan” para pegiat daki gunung atau jelajah bukit yang penuh tantangan.
Tentu saja, sesampainya di hamparan terbuka puncak Dolok Simarbalatuk, akan lebih menakjubkan memandang kawasan Danau Toba. Bayangkan saja, menikmati keindahan ciptaan Tuhan dari ketinggian 1.600 meter lebih dari permukaan laut (Dpl). Sudah pasti sangat jauh bedanya, ketika menatap dari ketinggian areal Palangkat.
Tidak keindahan Danau Toba saja. Sebebas tubuh bergerak dan memutar, maka seluas itulah pandangan kita dimanjakan hamparan alam yang indah.
JADI DESTINASI UTAMA
Hotlen Manik mengungkapkan, bahwa Dolok Simarbalatuk, didambakan Kelompok Sadar Wisata (Darwis) Dolok Simarbalatuk, Bangun Dolok yang dipimpinnya, sebagai destinasi wisata utama.
“Pengharapan kami seperti itu, karena sudah banyak yang meminta kita, agar dakian menuju puncak Dolok Simarbalatuk dijadikan rute tantangan pegiat trail daki bebukitan. Mereka sudah ada yang melihat rute Dolok Simarbalatuk yang memiliki tingkat kesulitan yang sangat didambakan pegiat trail jajaki ketinggian,” kata Hotlen Manik.
Menurutnya, jika sudah sampai di puncak, para pecinta keindahan alam, dapat mendirikan kemah-kemah, karena di atas juga sudah tersedia fasilitas air, dan penerangan listrik.
Kemudian yang sedang dikonsep kelompok Darwis tersebut, apakah memungkinkan dari hamparan terbuka di puncak Dolok Simarbalatuk dijadikan sebagai lokasi bagi pegiat Terbang Layang.
MEMULAI DARI KAKI BUKIT SIMARBALATUK
Usai jelajah rangkaian destinasi wisata Bangun Dolok, mulai dari Camping Ground, Palangkat dan puncak Dolok Simarbalatuk, kami singgah di warung milik Mak Untung Sinaga boru Sirait.
Di warung itu, saya, pegiat wisata Ober Saragih, Hotlen Manik, Kepala Lingkungan III Bangun Dolok (terpilih) Lindung Manik, tokoh masyarakat Muden Sinaga, sembari menikmati seduhan kopi hitam, membicarakan langkah apa yang harus dilakukan dalam mengemas destinasi wisata Dolok Simarbalatuk, Bangun Dolok.
Ober Saragih – yang pada 10 tahun silam sudah giat wisata di Haranggaol dan sudah menjalani beberapa destinasi wisata di Pulau Jawa itu – memberikan masukan agar Kelompok Darwis Dolok Simarbalatuk, Bangun Dolok, mulai mengemas titik-titik destinasi dari kaki Bukit Simarbalatuk.
“Dimulai saja dari Camping Ground, karena ada beberapa titik lokasi yang dapat dijadi tempat penatapan, tentu saja dikemas dengan hal-hal yang dapat menjadi daya tarik wisatawan. Kenapa harus ke Dolok Simarbalatuk, tentu harus ada nilai lebih yang didapat pengunjung,” kata Ober Saragih.
Kemudian, yang tidak kalah penting, bagaimana Kelompok Darwis Dolok Simarbalatuk menggerakkan sosialisasi sdar wisata kepada 48 kepala keluarga yang ada di Lingkungan III Bangun Dolok.
“Sadar wisata menjadi sangat penting untuk dipahami masyarakat, agar mereka tidak merasa asing menerima kehadiran para wisatawan. Masyarakat harus lebih dulu diberi pemahaman bahwa dengan sadar wisata, dapat meningkatkan perekonomian, sehingga Lingkungan III dapat menjadi Lingkungan mandiri dalam meningkatkan pendapatan,” kata Ober Saragih.
Perjalanan kami ke destinasi wisata Camping Ground, Palangkat dan Dolok Simarbalatuk, berakhir dengan sisa rasa letih dan lelah. Namun, untuk semua itu, ada pengharapan yang cukup luar biasa, bahwa masyarakat Lingkungan III Bangun Dolok, Kelurahan Parapat, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, memiliki potensi sebagai salah satu destinasi wisata Kabupaten Simalungun.
Semoga masyarakat Lingkungan III Bangun Dolok, yang 48 kepala keluarga itu, dapat menyamakan sudut pandang tentang sadar wisata untuk Bangun Dolok lebih maju, lebih baik dan sejahtera. (HABIS/***)