SimadaNews.com-Kementerian Pertanian (Kementan) memberikan apresiasi atas kerja keras petani dan pemerintah Kabupaten Sumedang dalam meningkatkan produksi dan kesejahteraan petani.
Bentuk nyata apresiasi tersebut yakni bantuan yang totalnya mencapai Rp 40,95 miliar.
Bantuan pertanian tersebut terdiri dari benih pala, kakao, padi, jagung, sayuran, cabai, tumpang sari jagung kedelai, bibit mangga, durian, alat mesin pertanian, asuransi pertanian, dan bantuan alat uji tanah dan pupuk. Juga melalui kegiatan dan Program Santri Tani Milenial, Pengembangan Ternak Ruminansia Potong, Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM), Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) dan Program Bedah Kemiskinan Rakyat Sejahtera (BEKERJA) berupa ayam berikut kandang, pakan dan obat-obatan selama 6 bulan.
Pada pertemuan ini pun, Amran memberikan tambahan bantuan bibit kelapa 24 ribu batang untuk 200 hektar dan bibit jagung untuk 5 ribu hektar.
Bantuan yang jumlahnya besar tersebut diberikan langsung Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman kepada petani dan satri tani milenial dalam Pertemuan Apresiasi dan Sinkronisasi Program Kementan 2019 di Jawa Barat yang dihelat di Kantor Bupati Sumedang, Rabu (27/3). Pertemuan ini dihadiri lebih dari 12 ribu petani, santri tani dan penyuluh.
“Selama hampir 5 tahun pemerintahan Jokowi-JK, disalurkan totalnya Rp1,3 triliun untuk sektor pertanian Sumedang, dan hari ini kami bawa Rp40,95 miliar. Kami datang membawa bukti, bukan janji,” demikian dikemukan Mentan Amran.
Amran menegaskan sesuai arahan Presiden Jokowi, bantuan dan program yang diberikan Kementan bertujuan untuk menurunkan angkan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan petani.
Total kemiskinan di Kabupaten Sumedang mencapai 100 ribu jiwa dan ditargetkam turun 15 ribu jiwa. Namun demikian, Amran menaikkan target penurunan kemiskinan menjadi 30 ribu jiwa.
“Pak Bupati, target penurunan kemiskinan naikkan 5 ribu, jadi totalnya 17 ribu rumah tangga miskin. Naikkan lagi targetnya. Kenapa? Karena kami bawa hari ini untuk bantuan ayam saja 270 ribu ekor untuk 5 ribu kepala keluarga. Kalau 5 ribu dikali 4 orang satu rumah berarti 20 ribu orang. Nah sudah ada 20 ribu jiwa, berarti targetnya naikkan 30 ribu jiwa,” tegasnya.
“Inilah tujuan kami datang yang berada di bawah garis kemiskinan, kami bantu 50 ekor ayam untuk satu rumah tangga miskin,” pinta Amran.
Amran menjelaskan bantuan ayam yang disalurkan tersebut diberikan secara gratis berikut kandang, obat-obat-obatan dan pendampingan selama 6 bulan. Adapun total ayam diberikan untuk kabupaten Sumedang sebanyak 270 ribu ekor.
Dengan 50 ekor per rumah tangga, sambung Amran, penghasilannya mencapai Rp3 juta per bulan, sementara penghasilan rumah tangga dikatakan miskin jika Rp1,4 juta per bulan. Dengan demikian, penghasilan rumah tangga menjadi Rp4,4 juta per bulan.
“Artinya hanya butuh wakti 6 bulan, masyarakat tinggalkan kemiskinan. Ini perintah Bapak Presiden, kami berikan cuma-cuma karena Sumedang Simpati tidak suka menyebar hoax,” terangnya.
“Dan ini baru bantuan ayam. Kami juga bawa bibit pala, cabai, kakao, cabai, mangga, durian, jagung dan lainnya semua gratis karena kami kabinet kerja, bukan kabinet janji. Kami bawa langsung puluhan truk, karena kami bawa bukti, fakta dan hadir di tengah masyarakat,” sambung Amran.