Lebih lanjut Amran menegaskan berbagai program di sektor pertanian guna menurunkan angka kemiskinan akan tetap dilanjutkan. Namun demikian, masyarakat dan petani pun Sumedang agar Menghindari menebar hoax dan lebih baik bekerja menanam benih unggul
“Kita harus jaga persatuan, jangan sebar virus ketidakbaikan, jangan susupi ketidakbaikan kepada generasi,” tandasnya.
Direktur Jenderal Hortikulrltura, Suwandi menambahkan Kabupaten Sumedang merupakan salah satu sentra hortikultura di Jawa Barat.
Terdapat tananan sayuran 5.675 hektar, sawo 670 hektar, mangga 7.500 hektar, manggis 1.500 hektar, dan alpukat 3.200 hektar serta terdapat juga salak.
“Guna mendorong peningkatan produksi disalurkan bantuan 2019 ke Sumedang total Rp5,5 miliar untuk pengembangan bawang merah, bawang putih, cabai, paria, timun, terong, mangga 90 hektar, dan lainnya. Bahkan disiapkan untuk membuka pasar lelang sayuran, bangsal pasca panen dan sarananya,” ungkap Suwandi.
Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir mengatakan selama pemerintahan Jokowi-JK, bantuan sektor pertanian untuk Kabupaten Sumedang sangat besar. Karenanya, ia memberikan apresiasi terhadap kinerja yang baik Pemerintahan Jokowi-JK dan bahkan mendoakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman agar tetap menjadi menteri di pemerintahan mendatang.
“Saya haturkan terima kasih kepada Bapak Presiden Jokowi yang telah memberikan bantuan melalui Menteri Pertanian. Banyak bantuan yang kami dapatkan sebelumnya hingga saat ini, mulai dari benih, alat mesin pertanian, asuransi dan pendampingan. Bantuan ini sangat bermanfaat sehingga meningkatkan kesejahteraan petani,” akunya.
Hadir pada pertemuan ini Anggota Komisi XIII DPR RI, Lili Santika, Dirjen Perkebunan, Kasdi Subagiyono, Dirjen Prasaran dan Sarana Pertanian, Sarwo Edi, Kepala Badan Litbang, Fadjry Djufry dan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Momon Rusmono dan perwakilan Bulog. Hadi juga Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat, Hendy Jatnika, Dandim dan Kapolres Sumedang. (rel/snc)