Simada News
Rabu, 17 September 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang
Basar Simanjutak

Basar Simanjutak

Namasaon Ma Jo…Pariwisata Danau Toba antara Kemauan Tamu, Ketersedian Kuliner dan Inovasi Masyarakat Lokal

Simadanews.com by Simadanews.com
6 September 2019 | 12:19 WIB
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

PERTENGAHAN Tahun 2018, ketika mulai merencanakan Calendar Of Events Danau Toba, kita mulai mempertimbangkan bagaimana tentang hal-hal yang menghormati sekaligus membuat nyaman para wisatawan. Apalagi wisatawan mancanegara (wisman) dari Malaysia, agak dominan.

Wisman Malaysia lebih dari 50 persen, atau rata-rata sekitar 60 persen, mengunjungi Indonesia. Mungkin karena ikatan emosi dan juga jarak, serta ekonomi nasionalnya cukup bagus.

Memang, kita harus merencanakan daerah ini sesuai persepsi pelanggan kita. Bukan soor-soor sendiri, tentu tanpa melupakan sosial budaya dan kearifan lokal, termasuk ketersediaan informasi di sosial media.

Wisman Malaysia yang datang, ternyata juga sudah bergeser ke second city Mmalaysia (Ipoh, Trengganu dll). Yang asal Kualalumpur (KL) masih menunggu atraksi baru dan hotel baru.

Mereka ke Vietnam atau Bandung dan Lombok dulu. Tapi sekarang, sudah tentu lebih enjoy ke Sumut.

Transportasi Nyaman dan Kuliner Higenis

Ada dua survei menjadi referensi kami. Survei dan masukan dari Air Asia dan penumpangnya, dan juga survei yang dilakukan Bank Indonesia.

Kedua survei tersebut, paling signifikan adalah soal transportasi darat yang nyaman (murah, tersedia) dan ketersediaan makanan. Makanan bagi manusia adalah soal sensitif alias nggak bisa lapar.

Di kawasan Danau Toba (di luar Samosir) rata-rata waktu tempuh dari satu atraksi ke atraksi lain adalah dua jam. Tidak bisa dibandingkan dengan Bali yang cuma 15 menit.

Di Toba, wisatawan harus menyewa kendaraan harian. Juga tidak mungkin tidak menyewa, karena belum tersedia jasa kendaraan publik yang memadai.

Puji Tuhan, sekarang sudah tersedia Bis Damri untuk jarak menengah dan juga kendaraan jasa Online.

Tapi Kenyataannya, komponen biaya transportasi lokal bagi wisatawan terutama milleneal masih mahal. Porsi transportasi lokal bisa sampai sepertiga total cost. Sementara karena jarak satu tempat ke tempat yang lain masih jauh, dan belum banyak atraksi/destinasi yang dinikmati.

Soal urusan perut? Memang ini urusan yang paling sensitif, dan kadang tidak bisa ditawar tawar. Dari persepsi pelanggan, walau terbiasa di hotel mewah, mereka happy-happy saja menginap di hotel bintang dua asalkan sprei dan toiletnya bersih.

Juga dari persepsi pelanggan, mereka rela melewati jalan yang kurang nyaman dan mungkin makan waktu, hanya karena ingin menikmati kenangan manis di Puncak Salib Kasih atau Air Terjun Situmurun dan Silimalombu.

Soal perut atau makan, paling sering mereka menggerutu kalau lokasi rumah makannya jauh dan jenis makanan yang kurang bervariasi serta kurang hygienis. Apalagi kalau sudah menyangkut azazi atau iman.

Pernah kami belajar menyiapkan makanan vegetarian kepada Duta Besar India dan keluarga di Tahun 2018. Ternyata telor pun tak bisa.

Nah, di jamuan kedua di rumah dinas salah satu kepala daerah pun, di samping tahu, tempe dan sayur, kami spekulasi menyiapkan ikan teri sambal, ngak dimakan juga.

Demikian hal nya dengan hula-hula atau tamu atau wisatawan yang Muslim. Mereka memang mengimani untuk makan ditempat yang sesuai dengan yang mereka percayai.

Nah, keberadaan atau kebutuhan mereka yang datang berhari-hari dan belanja ini lah yang perlu kita sediakan, sehingga mereka mendapat kenangan manis di Danau Toba dan akan bercerita mempromosikan Toba kemana-mana.

 Event Kuliner Ala Adat dan Budaya

Syukur-syukur mereka bisa jatuh cinta yang dalam pada naniura atau natinombur, asal jangan dipatenkan mereka pulak di kampungnya. Doaku…

Begitulah akhirnya kami melihat kesiapan kuliner yang baik ini merupakan salah satu faktor kunci di kawasan Danau Toba. Dalam semua event, sebisanya kami mendukung dengan tambahan festival kuliner.

Kami juga masih belum berhasil mengeksekusi dan mungkin kehilangan momentum untuk Festival Sayur Kol @Siborongborong dengan menghadirkan para Namboru Panjaitan dan tentunya sang superstar Anjing rasa Kambing atau sebaliknya.

Juga kami masih belum tuntas memprovokasi Amang Monang Naipospos dan Lae Pariang di Laguboti untuk program pemberdayaan komunitas lokal (penampilan berjadwal Saturday Cultural Embas) dengan Festival Kuliner Batak.

Baru di sini saya jelaskan, bahwa budaya Batak asli pun bukan dengan babi dan darah. Kiranya Festival itu bisa memperkaya wacana kita dan dapat menjadi atraksi wisata unggulan.

Juga di Laguboti, kami melihat masyarakat jualan makanan lokal HARE, seperti bubur sumsum.

Hingga akhirnya 3 hari yang lalu, Boss menanyakan bagaimana tanggapan mu soal Festival Babi nya Bro Togu. Aku katakan tradisi itu realita, bersyukurlah kita ada mereka yang bisa mengeksekusi thema itu, sehingga energi positip untuk memajukan daerah yang kita cintai ini bisa bergulir. Original dan Sustain dan Paten, apalagi kalau proporsional.

Pariwisata Butuh Kreativitas dan Inovasi

Di acara 1.000 tenda Meat, kami mencari B1 dan B2 tapi tidak ada. Tentu karena panitia ingin menghargai dan menghormati keberagaman peserta camping. Akhirnya yang laris manis tentu Indomie dan Bakso Andaliman.

Begitulah Tourism atau Pariwisata itu. Tourism is The Possibilty of Everything. Penuh dengan Kejutan. Kejutan yang terus menerus itu basisnya inovasi dan kreativitas. Inovasi dan kreativitas itu basisnya adalah SDM.

Hanya ketika masuk dalam ranah perencanaan dan roadmap tentu, kita harus memasukkan kaidah-kaidah yang lazim dan world class standard. Supaya mimpi Amangboru Jokowi bisa terwujud dan ukurannya jelas, kesejahteraan masyarakat.

Tahun 2021, dia (Jokowi) minta fasilitas minimum (Atraksi, Amenitas, Aksesibilitas) sudah tersedia. Kalau sudah bergerak dan tersedia, tentu akan lebih mudah dan realistis mengatur ketidakteraturan yang ada (lingkungan). Semoga, Amin Salam Caldera Of Kings. From SuperVolcano Geopark. (*)

Penulis: Basar Simanjuntak, Direktur Pemasaran Badan Otorita Pelaksana Danau Toba (BOPDT)

Share220Tweet137Pin49

Berita Terkait

Hermanto Hamonangan Sipayung, SH, CIM

Amnesti-Abolisi Hasto dan Lembong:  Bukan Sekadar Maaf tapi Peluang Koreksi Hukum

01/08/2025

PEMBERIAN  amnesti dan abolisi kepada Hasto Kristiyanto dan Tom Lembong dalam kasus menyeret nama mereka ke dalam pusaran polemik hukum,...

PILKADA 2024, ANAK MUDA BISA APA?

02/07/2024

PEMILU  Tahun 2024 sudah selesai, sebentar lagi pemilihan kepala daerah yang hakikinya dilaksanakan sekali setiap lima tahun akan dimulai. Secara...

Aspek Positif dan Negatif dari Perubahan Umur Calon Presiden dan Wakil Presiden

04/06/2024

PEMILIHAN Presiden pertama kali di Indonesia bukan dari pemilihan umum yang langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan Presiden pada awal tahun...

Prof Dr Heri Budi Wibowo

Indonesia Menuju Swasembada Pangan dan Makan Siang Gratis dengan Modifikasi Cuaca

17/05/2024

KETAHANAN pangan menjadi salah satu sasaran program jangka Panjang pemerintah sampai tahun 2040 menuju Indonesia emas. Target utama dari ketahanan...

Pematangsiantar Butuh Pemimpin Berani dan Akses Alternatif Hadirkan Dana Pembangunan

16/04/2024

SimadaNews.com-Pemilihan kepala daerah, termasuk di Kota Pematangsiantar, menjadi sorotan pada tahun ini. Sejumlah calon wali kota potensial telah mulai muncul...

Selamat Datang Era Legitimasi Vs Legalitas

16/02/2024

PUJI Syukur pada Sang Ilahi ! Pemilu Serentak 2024 sampai saat ini berjalan sesuai agendanya.. Ternyata jnggulan pilihan politik perwakilan...

Berita Terbaru

News

DPRD Tolak Kehadiran Bajai Online di Kota Pematangsiantar

16 September 2025 | 21:23 WIB
News

Amaliun Hotel Apresiasi Layanan Indibiz Telkom Pada Hari Pelanggan Nasional 2025

16 September 2025 | 20:51 WIB
News

PW KAMMI Sumut Gelar Diskusi Kebangsaan: Supremasi Sipil dan Desakan Investigasi Kerusuhan Agustus jadi Sorotan

16 September 2025 | 20:30 WIB
News

DPRD Soroti Hilangnya Program Kota Layak Anak di Pematangsiantar

16 September 2025 | 20:12 WIB
News

Pagi Tragis di Huta Baru Simantin Pane Dame, Seorang Petani Akhiri Hidup di Ladang Jagung

16 September 2025 | 09:24 WIB
News

Telkom Sumut Gelar Health Leaders Gathering Bersama Rumah Sakit se-Sumatera Utara

15 September 2025 | 21:28 WIB
News

IIER dan PSPK Sukses Gelar Workshop Keamanan Anak di Ruang Digital

15 September 2025 | 20:31 WIB
News

Enam Hari Tak Keluar Rumah, Hotma Justina Sidabalok Ditemukan Sudah Meninggal

15 September 2025 | 16:38 WIB
News

Wesly Silalahi Hadiri Penutupan Dikmata Infanteri TNI AD Gelombang II TA 2025

14 September 2025 | 16:32 WIB
News

Rumah Wartawan di Pematangsiantar Didobrak OTK, Keluarga Ketakutan

14 September 2025 | 14:25 WIB
News

Wesly Silalahi Lepas Atlet Wushu Naga Sakti Bertanding ke Malaysia

13 September 2025 | 19:38 WIB
News

Marak Penipuan Berkedok Pialang Saham, Cipayung Plus Sumut Buka Posko Pengaduan

13 September 2025 | 19:07 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
  • slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba sumber

xnxx