Simada News
Senin, 21 Juli 2025
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV
Simada News
No Result
View All Result
Simada News
No Result
View All Result
  • SMSI
  • google news
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Kesehatan
  • Komunitas
  • Labuhan Batu Raya
  • Pesona
  • Sudut Pandang
  • Tokoh
  • SimadaTV
Home Sudut Pandang

PANCASILA DOKTRIN MEMPERTAHANKAN KEUTUHAN NKRI

Hermanto Hamonangan Sipayung

Simadanews.com by Simadanews.com
25 September 2018 | 00:32 WIB
in Sudut Pandang
Share on FacebookShare on Twitter

INDONESIA  dibangun  atau  didirikan  oleh  keringat  para  pejuang  yang  berasal  dari  berbagai latar belakang, agama, suku yang berbeda beda. Oleh karena itu, pendiri bangsa ini sadar bahwa Indonesia dibangun oleh keberagaman.

Karena  keberagaman  itu.  Rumusan  dasar  negara  dibuat  berdasarkan  kemajemukan, meskipun  terjadi  perdebatan  yang  panjang  antara  pendiri  negara  ini  waktu  itu.  Namun atas  upaya  mempersatukan  dan  memperkokoh  Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia (NKRI),  maka  para  pendiri  bangsa  waktu  itu  sepakat  merumuskan  dasar  dan  ideologi negara yakni Pancasila yang terdiri dari lima sila. Kelima sila itu yakni:

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang  dipimpin  oleh  hikmat  kebijaksanaan  dalam  permusayawaratan perwakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kelima Sila itu, mengakomodir bahwa Indonesia memiliki ragam suku, agama dan ras. Tetapi  tidak  bisa  dipecah  belah,  namun  tetap  bersatu.  Bahkan  pada  lambang  negara dituliskan  semboyan  “Bhineka  Tunggal  Ika”  yang  memiliki  arti  “Berbeda-beda  Tetapi Tetap Satu”.

Namun,  pasca  reformasi  bahkan  sejak  bergulirnya  Pemilihan  Langsung.  Pancasila sebagai dasar negara  hampir  tidak lagi memiliki arti sakral dalam kehidupan berbangsa. Banyak konflik konflik horizontal yang terjadi, seakan memecah belah negara ini.

Perbedaan  yang  seharusnya  menjadikan  kita  kuat,  justru  digunakan  oknum  yang  tidak bertanggungjawab sebagai alat pemecah belah bangsa Indonesia. Banyak  merasa,  negeri  ini  ialah  milik  golongan  tertentu,  sehingga  seringkali  terjadi intimidasi  oleh  golongan  tertentu  kepada  golongan  lain.  Bahkan  banyak  orang  yang berusaha mengganti pancasila sebagai dasar negara dengan ideologi lain.

Melihat  kondisi  itu  semakin  akut,  dan  semakin  gencarnya  gerakan  kelompok  tertentu yang menginginkan  ideologi  negara  pancasila  dirubah.  Pemerintah  Indonesia,  melalui Presiden Joko Widodo, mememinta saran kepada lembaga-lembaga negara dan kelompokmasyarakat, dalam upaya antisipasi gerakan radikal yang mengancam keutuhan NKRI.

Dan atas saran berbagai kelompok masyarakat yang konsen melakukan gerakan-gerakan Kebajikan  Pancasila,  akhirnya  Presiden  Joko  Widodo  menandatangani  Peraturan Presiden No.54 Tahun 2017 tentang Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila.

Peraturan  presiden  itulah,  yang  menjadi  dasar  pembentukan  Unit  Kerja  Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila disingkat UKP BPIP.

UKP  BPIP  memiliki  tugas,  mensosialiasikan  nilai-nilai  Pancasila  dalam  kehidupan berbangsa  dan  bernegara.  Merumuskan  arah  kebijakan  pembinaan  ideologi  Pancasila, melaksanakan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian pembinaan ideologi Pancasila secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Sankin pentingnya mempertahankan Ideologi Pancasila, Presiden Joko Widodo mencabut Peraturan  Presiden  No.54  Tahun  2017  dan  menggantinya  dengan  Peraturan  Presiden Nomor 7 Tahun 2018 tentang Badan Pembinaan Ideologi Pancasila.

Artinya, kapasitas UKP BPIP ditingkatkan menjadi badan lembaga negara  dan namanya menjadi  Badan Pembinaan Ideologi Pancasila disingkap BPIP.

Begitu konsennya pemerintah dalam mempertahankan  Ideologi Pancasila. Dan ideologi itu harus benar-benar tertanam di dalam nurani seluruh masyarakat Indonesia.  Sehingga dibutuhkan formula yang efektif supaya nilai-nilai Pancasila itu tumbuh dan berkembang di lingkungan masyarakat.

Cara  menumbuh  kembangkan  nilai-nilai  pancasila,  harus  dimulai  dengan  kesepahaman bahwa  nilai-nilai  pancasila  merupakan  doktrin  yang  harus  ditanamkan  pada  semua masyarakat Indonesia, baik di usia dini hingga dewasa.

Doktrin  dimaksud,  yakni  memberikan  pemahaman  secara  berkala  dan  berkelanjutan tentang  nilai-nilai  Pancasila.  Sebab,  doktrin  nilai-nilai  Pancasila,  dipandang  bersifat objektif  dan  universal  yang  dapat  mempersatukan  keberagaman,  agama,  suku  dan budaya, serta mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). (*)

Tulisan dilampirkan untuk memenuhi persayaratan mengikuti seleksi Tenaga Ahli di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP)

Share265Tweet143Pin51

Berita Terkait

PILKADA 2024, ANAK MUDA BISA APA?

02/07/2024

PEMILU  Tahun 2024 sudah selesai, sebentar lagi pemilihan kepala daerah yang hakikinya dilaksanakan sekali setiap lima tahun akan dimulai. Secara...

Aspek Positif dan Negatif dari Perubahan Umur Calon Presiden dan Wakil Presiden

04/06/2024

PEMILIHAN Presiden pertama kali di Indonesia bukan dari pemilihan umum yang langsung dipilih oleh rakyat. Pemilihan Presiden pada awal tahun...

Prof Dr Heri Budi Wibowo

Indonesia Menuju Swasembada Pangan dan Makan Siang Gratis dengan Modifikasi Cuaca

17/05/2024

KETAHANAN pangan menjadi salah satu sasaran program jangka Panjang pemerintah sampai tahun 2040 menuju Indonesia emas. Target utama dari ketahanan...

Pematangsiantar Butuh Pemimpin Berani dan Akses Alternatif Hadirkan Dana Pembangunan

16/04/2024

SimadaNews.com-Pemilihan kepala daerah, termasuk di Kota Pematangsiantar, menjadi sorotan pada tahun ini. Sejumlah calon wali kota potensial telah mulai muncul...

Selamat Datang Era Legitimasi Vs Legalitas

16/02/2024

PUJI Syukur pada Sang Ilahi ! Pemilu Serentak 2024 sampai saat ini berjalan sesuai agendanya.. Ternyata jnggulan pilihan politik perwakilan...

Tolak Masa Jabatan Kades 8 Tahun!

13/02/2024

SimadaNews.com-Revisi UU Desa telah sampai kepada tahap pembahasan tingkat I oleh DPRRI melalui Baleg dengan Pemerintah dalam hal ini Kementerian...

Berita Terbaru

News

Warga Karang Sari Gelar Marharoan Bolon, Cor Jalan dan Buka Akses Baru

20 Juli 2025 | 18:34 WIB
News

Herlina Hadiri Majelis Tauhid PPALC-YAI, Serahkan Santunan untuk Lansia

19 Juli 2025 | 20:25 WIB
News

Musim Kemarau, Air Bersih Menyusut: DPRD Minta PDAM Tirta Uli Siapkan Solusi Jangka Panjang

18 Juli 2025 | 22:15 WIB
News

DPRD Soroti Tapal Batas Pematangsiantar dan Simalungun yang Belum Tuntas

18 Juli 2025 | 21:26 WIB
News

Disdik Tindaklanjuti Surat Gubernur Sumut, Sekolah 5 Hari Bakal Diterapkan di Pematangsiantar

18 Juli 2025 | 20:03 WIB
News

Lulus Pelatihan DBHCHT, Siap Jadi Barista, Chef, Hingga Content Creator

18 Juli 2025 | 18:57 WIB
News

Simpang Sambu Siantar Geger,  Pria Ditemukan Meninggal Posisi Menungging di Trotoar Depan SPBU

18 Juli 2025 | 16:37 WIB
News

Meriahkan HUT ke-60 Telkom, Indibiz Tawarkan Paket Internet Hemat untuk Dorong Omzet Bisnis

18 Juli 2025 | 12:59 WIB
News

Tugu Dayok Mirah akan Diperbaiki, DPRD dan Tokoh Adat Minta Jadi Ikon yang Dijaga Bersama

18 Juli 2025 | 10:51 WIB
News

14 Ribu Tiang Lampu Gelap, DPRD Siantar Bongkar Masalah Penerangan Jalan

18 Juli 2025 | 10:26 WIB
News

Jasad Pria Tanpa Identitas Ditemukan di Kolong Gubuk Perladangan Sipolha

17 Juli 2025 | 22:38 WIB
News

Puluhan Pengendara Terjaring Razia di Jalan Asahan, Polres Simalungun Gelar Operasi Patuh Toba 2025

17 Juli 2025 | 21:00 WIB
  • Redaksi
  • Terms
  • Policy
  • Pedoman

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba

slot gacor
slot gacor
No Result
View All Result
  • News
  • Ekbis
  • Jagad Raya
  • Komunitas
  • Sudut Pandang
  • Simadagros
  • Asahan
  • Simada TV

© 2018-2024 Simada News

rotasi barak berita hari ini danau toba