SimadaNews.com-Tanaman Ulang (TU) kelapa sawit merupakan tanaman dengan nilai ekonomis yang cukup tinggi. Peningkatan produktivitas merupakan target bagi pelaksana perkebunan kelapa sawit.
Produksi tanaman kelapa sawit dimulai pada umur Tiga tahun dan akan meningkat hingga lebih kurang Sepuluh tahun mencapai produksi puncak dan selebihnya mengalami penurunan umur ekonomis tanaman kelapa sawit adalah 25 tahun.
Dengan harga produk yang tinggi, perusahaan perkebunan kelapa sawit tentu menghendaki tanaman kelapa sawitnya pada kondisi panen puncak sehingga keuntungan yang diperoleh dapat maksimum. Namun secara alami, produksi tanaman kelapa sawit akan meningkat hingga umur tertentu, dan akhirnya pada saat tanaman sudah tua maka produksi yang dihasilkan akan menurun.
Untuk mempertahankan hasil produksi tersebut, pelaku usaha perkebunan kelapa sawit harus berupaya maksimal melakukan perawatan, mulai dari peremajaan kelapa sawit seperti penumbangan, pelukuan, pencipingan hingga sampai menanam yang harus dilaksanakan sesuai SOP agar nanti ketika tanaman sudah menghasilkan mendapat hasil yang maksimal pula.
Hal inilah yang dilakukan manajemen PTPN IV Kebun Laras, dalam pengawasan pekerjaan tanaman ulang kelapa sawit Tahun 2020 yang berada di areal Afdeling II kebun Laras.
Asisten Tanaman Afdeling II PTPN IV Kebun Laras Riandi Syahputra, saat ditemui oleh Reporter SimadaNews.com di ruang kerjanya, Sabtu 29 Agustus 2020, sekira pukul 12.30 WIB, menerangkan hingga pertengahan Agustus 2020 pengerjaan Tanaman Ulang (TU) kelapa sawit sudah masuk tahap 90 persen dengan Luas Tanaman Ulang (TU) sebanyak 197 hektar.
“Alhamdulilah, kita sudah bekerja sesuai dengan kerangka acuan kerja, dan hasilnya pengerjaan tanaman ulang di Afdeling II sudah mencapai 90 persen,” kata Riandi Syahputra.
Menurut Riandi, tahap 90 persen pada pengerjaan dinilai sudah hampir rampung, dalam artian tahapan penumbangan pohon, pencipingan, pelukuan sudah selesai dilaksanakan sejak lama dan sebagai perpanjangan tangan Direksi PTPN IV manajemen kebun Laras menilai semua tahapan yang dilalui sesuai kerangka kerja dan tidak ada yang melanggar.
“Seluruh pekerjaan tanam ulang tersebut diawasi langsung oleh pihan PTPN IV Kebun Laras dan sudah sesuai dengan RKS dan KAK, tidak ada norma pekerjaan yang tidak sesuai,” sebutnya.
Tidak hanya itu, Asisten Afdeling II Kebun Laras ini juga Optimis bahwa September mendatang pihaknya akan melakukan tanam perdana, sebab hasil pantauan dan pengawasan manajemen di lapangan, saat ini pengerjaan sudah sampai tahap menanam kacangan.
”Kalau kita cek kelapangan, bisa kita lihat kacangan sudah mulai tumbuh menjalar. Itu artinya september nanti sudah bisa dilakukan tanam perdana pada areal tanam ulang tersebut,” ujar Riandi.
Riandi berharap, Tanaman Ulang (TU) menjadi tanaman yang unggul dalam produktiftas dan bisa menjadi tanaman percontohan di Tanaman Ulang (TU) di Tahun 2020, maka untuk mewujudkan hal itu, dirinya kordinasi kepada seluruh pekerja, agar bisa bekerjasama antar semua pihak untuk saling menjaga dan berbagi informasi.
“Apabila dalam pekerjaan nantinya ada yang kurang, maka kami akan segera melakukan perbaikan dan perawatan,” ucapnya. (snc)
Laporan: Saiun Basir
Editor:Hermanto Sipayung