SimadaNews.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Jaringan Masyarakat Muslim Membangun (PP JM3), Syaiful Amin Lubis menyampaikan sikap protes keras terhadap cuitan Ferdinand Hutahaean yang meminta Kiyai Ma’ruf Amin mundur dari Wapres dan bergabung dengan FPI serta menyatakan Kiyai Ma’ruf tidak bisa bekerja.
“Kami anggap Ferdinand sudah sangat keterlaluan dalam hal Ini karena pernyataan Ferdinand secara tatakrama dan etika politik amat sangat tidak memiliki attituted dan fatsun politik yang baik dan sangat tidak berdasar sama sekali,” kata Syaiful Amin Lubis, Senin (30/11/2020).
Ditegaskannya, apa urgensi dari cuitan Ferdinand ini jika tidak bermaksud menghina marwah Wakil Presiden dan ulama kita. Ucapan Ferdinand memperburuk keadaan, karena Wakil Presiden kita sedang fokus bekerja memulihkan keadaan ekonomi kita dan menyelesaikan permasalahan dalam situasi pandemi Covid 19 .
Syaiful mengingatkan sebagai warga negara yang baik seharusnya kita bisa menjaga marwah Wakil Presiden kita. Sebagai Wakil Presiden, Kiyai Ma’ruf kan sedang fokus membantu Presiden melengkapi tugas dan fungsi sebagai pimpinan Negara.
“Jangan kita kritisi tanpa alasan yang jelas, bahkan dalam hal ini terkesan menghina Wakil Presiden,” katanya.
Ferdinand harus instropeksi diri, sebagai orang yang tak jelas kapasitasnya sebagai apa, untuk apa melontarkan pernyataan yang dapat menganggu situasi politik. Ferdinand yang kita tau secara etika lemah dan sebagai politisi yang tak jelas, sebagai oposisi ataupun sebagai koalisi, seharusnya bijak dalam berfikir karena tak ada kepentingan dan urgensi mengeluarkan pernyataan tersebut yang amat sangat tak berdasar, kata Syaiful yang juga Sekretasis Yayasan Gerakan Kebajikan Pancasila itu.
Terakhir Syaiful mengatakan, sedang berdiskusi dan mendalami unsur-unsur pernyataan Ferdinand, apakah bertentangan dengan hukum dan memenuhi unsur pidana.
“Jika hal itu terpenuhi, maka JM3 akan siap mengusut tuntas masalah ini atau saya berikan saran terbaik kepada Ferdinand untuk minta maaf secara terbuka dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya,” kata Saiful Amin Lubis. (***)
Discussion about this post