Siagakan Relawan
Sementara data dampak kerugian dan kerusakan juga terus bertambah seiring masuknya data laporan ke posko. Kerugian sementara akibat bencana banjir bandang di Sentani meliputi 350 unit rumah rusak berat, 3 unit jembatan rusak berat, 8 unit drainase rusak berat, 4 jalan rusak berat, 2 unit gereja rusak berat, 1 unit masjid rusak berat, 8 unit sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat dan 1 unit pasar rusak berat.
“Untuk data korban terdampak adalah 11.725 KK yang terdapat di tiga distrik (kecamatan) yaitu Distrik Sentani, Waibu dan Sentani Barat,” sambung Sutopo.
Kepala BNPB Doni Monardo memimpin langsung rapat kordinasi sekaligus evaluasi penanganan bencana banjir bandang Sentani di Jayapura.
Kepala BNPB mengatakan hal yang terpenting saat ini adalah mengelola pengungsi dan jangan sampai ada yang mengeluh.
“Kita akan memenuhi antara lain air bersih, MCK, selimut, dan matras” ucapnya. Logistik, makan dan bantuan-bantuan lainnya, lanjut Doni, akan terus ditambah dari bantuan berbagai pihak. Unsur relawan, TNI dan Polri akan disiagakan disetiap titik pengungsian.” Anak-anak yang paling terpenting, jangan sampai ada yang sakit di pengungsian” tambahnya.
Kepala Basarnas Bagus Puruhito menjelaskan akan terus membantu dalam pencarian orang hilang dan akan mengecek dan meningkatkan pencarian korban.
“Kami juga membutuhkan peralatan berat (eksavator) untuk evakuasi dan pencarian korban” ujarnya.
Selama masa tanggap darurat selama 14 hari setiap hari akan ada rapat koordinasi untuk mempermudah evakuasi dan penanganan yang efektif.
“Setiap hari, pukul 20.00 WIT akan ada rapat kordinasi di kantor Bupati Jayapura yang dipimpin Kalaksa BPBD Pemprov Papua,” ucap Kepala BNPB. (rel/humasbnpb/snc)