SimadaNews.com – Bupati Kabupaten Samosir diwakili Sekdakab, Jabiat Sagala, menanam bibit kopi pada kegiatan penanaman perdana bibit kopi Program Dana Partisipatif Starbucks Farmer Support Center di Desa Sipira, Kecamatan Onanrunggu, Kamis (22/07/2021).
Kegiatan tersebut, bertujuan untuk mendukung program kerja 100 hari Bupati/Wakil Bupati Samosir dengan mengedukasi para petani kopi tentang cara bertanam kopi berbasis “good agriculture practices” (praktik-praktik pertanian yang baik) secara berkelanjutan.
Kepala Dinas Pertanian, Victor Sitinjak menyampaikan agar kelompok tani berkomitmen untuk memelihara dan merawat kopi yang ditanam sehingga menghasilkan panen sesuai standar yang ditetapkan dan dapat dipasarkan kepada pihak Starbucks dengan harapan tetap terjalin kerja sama dengan Starbucks untuk pengembangan kerja sama lanjutan.
Bibit kopi bersertifikat siap tanam yang dibibitkan pada lahan kelompok tani Siboan Tua, Desa Sipira akan diserahkan kepada tiga kelompok tani: Siboan Tua Desa Sipira, Kecamatan Onanrunggu; Purma, Desa Ronggurnihuta, Kecamatan Ronggurnihuta; dan Mulia Tani Desa Lintongnihuta, Kecamatan Ronggurnihuta; masing-masing menerima 23.000 batang bibit kopi.
Bupati meminta perhatian seluruh masyarakat Desa Sipira agar tetap menerapkan protokol kesehatan mengingat lonjakan angka konfirmasi positif yang tinggi pada bulan Juli 2021 ini. Selanjutnya, juga memaparkan bahwa 85% dari 144.000 jumlah penduduk Kabupaten Samosir adalah petani dan pertanian merupakan basis pembangunan di samping pariwisata sebagai satu kesatuan.
Pemerintah menyambut baik hibah murni dari Starbucks bagi para kelompok tani di Kabupaten Samosir. Sekilas, dijelaskan visi Kabupaten Samosir yaitu terwujudnya masyarakat Samosir yang sejahtera dan bermartabat secara ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Dia juga mengharapkan lewat hibah murni bibit kopi ini, kesejahteraan itu dapat tercapai dan menaikkan martabat masyarakat secara ekonomi.
Pimpinan Starbucks, Surip Mawardi menyampaikan bantuan bibit kopi bersertifikat ini merupakan hibah murni dari Starbucks untuk membantu para petani kopi di Kabupaten Samosir.
“Jika para kelompok tani telah memanen kopinya, mereka dapat memasarkannya kepada siapa saja dan tidak harus ke Starbucks,” katanya sambil menjelaskan cara praktik mengelola pertanian kopi dengan baik.
Namun demikian, lanjut Surip, pihak Starbuck siap menerima hasil panen kopi para kelompok tani dengan syarat memenuhi standar yang ditetapkan pihak Starbucks.
Selesai penanaman, diadakan dialog interaktif antara anggota kelompok tani dengan pihak terkait yang dipandu Victor Sitinjak dan hasil dialog dicatat dan didokumentasikan Dinas Pertanian untuk ditindaklanjuti. (Benry Naibaho)