SimadaNews.com-Sekretaris Jendara Gerakan Daulat Desa (GDD) Brigjen (Purn) Victor E Simanjuntak, mengkritisi pernyataan Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 02 Prabowo Subianto menyebutkan, adanya ketimpangan ekonomi di Indonesia dan menyatakan masyarakat 99 persen hidup pas-pasan.
Pernyataan itu disampaikan Prabowo Subianto, saat menghadiri kegiatan di Inna Haritage, Denpasar Bali, beberapa waktu lalu,
Menurut Victor, apa yang disampaikan Capres Nomur Urut 02 Prabowo Subianto, patut dikritisi karena pernyataan yang dilontarkan tidak sesuai dengan data.
“Kata Prabowo 99 persen orang Indonesia hidup pas-pasan dan hanya 1 persen hidup kaya. Darimana datanya itu? ,” tannya Victor.
Bung Victor berpendapat, untuk orang selevel calon presiden, jika berbicara kepada publik seharusnya berdasarkan data otentik dan fakta. Kalau tidak, berarti penebar hoax bahkan mengarah fitnah.
“Apalagi berbicara tentang ekonomi Negara. Terbukti, para ahli ekonomi menanggapi pernyataan Prabowo. Apa tidak malu ditanggapi dengan data dan fakta bahwa penduduk miskin Indonesia tinggal 9 persen seperti yang disampaikan ekonom Bank Dunia Vivi Alatas?,” ujar Victor.
Victor menyatakan sempat berpikiran, bahwa pernyataan Prabowo itu adalah bagian dari strategi kampanye untuk memperoleh simpati rakyat. Namun menurutnya itu terlalu aneh, jika kampanye dilakukan dengan menebar Hoax alias membohong-bohongi rakyat.
Mantan Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dir Tipideksus) Mabes Polri ini, kemudian mempertajam rasa ketidakpercayaannya terhadap pernyataan Capres Prabowo yang menyatakan jika 99 persen rakyat Indonesia hidup pas-pasan.
Dia menyebutkan, jika pernyataan Prabowo itu benar, tentu sudah sejak kemarin-kemarin negara ini kolaps, atau pingsan, sebab pasti roda perekonomian akan macet.
“Kalau benar memang 99 persen rakyat miskin, tempat belanja Indomaret yang sampai bulan Juli lalu telah memiliki gerai sejumlah 15.599 di seluruh pelosok negeri, tentu akan sepi pembeli. Begitu juga Alfamart dengan 13.522 gerainya, Alfamidi dengan 1.478 gerainya. Belum lagi tempat ngopi seperti Starbuck, tempat makan seperti Kentucky Fried Chicken, Texas Fried Chicken, Piza Hut, Dunkin, Ayam Geprek, Ayam Penyet, dll nya. Coba dicek, diperhatikan dengan mata terbuka lebar, apakah tempat-tempat itu semua sepi sepanjang hari atau malah sebaliknya?” papar Victor.