Pertanyakan Kesehatan Nalarnya
Victor pun mempertanyakan kesehatan nalar dari Capres nomor urut dua itu. Menurutnya, sangat ironis, jika dalam salah satu pesta demokrasi terbesar di dunia, ada Capres yang terus menerus menebar hoax atau kabar bohong. Sehingga penting sekali bagi masyarakat, khususnya kaum intelektual untuk mempertanyakan kesehatan nalarnya.
“Bah, apa kata dunia nanti, mau dibawa kemana bangsa dan negara kita ini kalau nanti terpilih sebagai Presiden? Terpilih jadi Presiden tapi dengan membohong-bohongi rakyat, begitu? Kita sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia, kok ada capresnya yang terus menerus menebar berita bohong? Saya pikir, sudah saatnya kaum intelektual negeri untuk mempertanyakan kesehatan penalarannya. Malu dong kita semua rakyat negeri kalau pemimpinnya tebar hoax terus menerus,” ujarnya.
Tanggung Jawab Moral pada Sejarah Bangsa
Victor kemudian berharap, agar ke depan Capres nomor urut 02 tidak lagi asal bicara dan menebar berita Hoax, dan berkampanye dengan lebih bertanggung jawab lagi, bertanggung jawab moral pada sejarah bangsa.
Dia menambahkan, masih cukup waktu bagi capres nomor urut 02 merubah diri. Tapi kalau tidak juga mau berubah, maka jangan salahkan jika rakyat nanti memberikan penilaian yang salah bahkan sinis terhadap Prabowo.
“Sudahilah segera cara berkampanye seperti itu, seriuslah untuk negara ini. mari jadikan bersama Pilpres 2019 ini sebagai proses untuk mencerdaskan kehidupan bangsa tercinta, kita punya tanggung jawab moral pada sejarah bangsa tercinta ini,” pungkas Victor. (rel/snc)