SimadaNews.com – Semua elemen bangsa harus bergotong royong dalam menyukseskan vaksinasi nasional Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah dalam beberapa waktu ke depan. Cara tersebut, digadang-gadang ampuh dalam memutus penyebaran wabah global di tanah air.
“Kita semuanya harus bergotong-royong menyelesaikan vaksinasi karena target kita 182 juta penduduk,” ujar Presiden Joko Widodo pada Perayaan Imlek Nasional 2021 yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (20/2/2021).
Menurut dia, seluruh elemen masyarakat dapat berkontribusi secara nyata dalam vaksinasi nasional yang menyasar 70 persen masyarakat Indonesia. Dengan cara, ikut melakukan vaksinasi ketika sudah mendapatkan jadwal divaksin dari instansi pemerintah terkait.
Adanya partisipasi secara aktif dari masyarakat akan membuat penyelesaian vaksinasi nasional Covid-19 sesuai dengan target yakni satu tahun.
“Saya sampaikan harus bisa diselesaikan pada akhir tahun ini memang bukan sesuatu yang mudah,” kata Presiden.
Terkait dengan upaya pemerintah mewujudkan penyelesaian vaksinasi Covid-19, Presiden melanjutkan bahwa terdapat 39000 Vaksinator yang berasal lintas instansi pemerintah. Vaksinator tersebut berasal dari berbagai instansi pemerintah sebanyak 30 ribu dan 9000 Vaksinator yang berasal dari aparat penegak hukum TNI dan Polri.
“Kemarin saya mendapatkan laporan dari panglima dan Kapolri Ada tambahan lagi sebanyak 9000 jadi total 390000,” katanya.
Adanya Vaksinator tersebut, vaksinasi yang dilakukan dalam satu hari bisa mencapai 1,2 juta orang. Dengan begitu, target vaksinasi yang mencapai 182 juta masyarakat dalam waktu satu tahun dapat dicapai.
“Kalau seorang vaksinator sanggup melakukan vaksinasi kepada 30 orang, maka kita sudah bisa suntik vaksin kepada 1,2 juta orang dalam satu hari,” imbuhnya.
Kemudian, saat ini pemerintah juga tengah gencar menyediakan vaksin Covid-19 dalam beberapa waktu ke depan. Sehingga, masyarakat mendapatkan vaksin sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan oleh berbagai instansi pemerintah terkait.
Seperti yang dilakukan saat ini, setelah vaksinasi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan berjalan sesuai dengan rencana. Dilanjutkan, dengan vaksinasi kepada pekerja publik atau pelayan publik yang rawan terinfeksi wabah global Covid-19.
“Persediaan vaksin itu sendiri yang tidak bisa dalam jumlah yang kita inginkan dalam waktu-waktu sekarang ini,” katanya. (***)

Discussion about this post