SimadaNews.com – Seminar/webinar program strategis Bupati dan Wakil Bupati terpilih, Vandiko Timotius Gultom dan Martua Sitanggang digelar di Posko Vantas, Jalan Simanindo Desa Sialanguan, Kecamatan Pangururan, Kabupaten Samosir, Rabu (24/03/2021).
Ekonom Benny Pasaribu dalam seminar tersebut memberikan masukan kepada bupati dan wakil bupati terpilih, agar pajak pertanian dinolkan dan bila perlu Peraturan Daerah (Perda) yang memberatkan rakyat ditiadakan.
Mantan Sekda Kabupaten Samosir, Hatorangan Simarmata mengatakan, susahnya masyarakat menerima perubahan perkembangan pembangunan berhubung masalah tanah ulayat yang belum tuntas.
Hal lain yang disampaikan Hatorangan, bahwa “Pendistribusi bantuan agar diperdayakan seluruh Kepala Desa (Kades) dan Kepala Dusun (Kadus) agar tepat sasarannya. Ini berhubung adanya bantuan yang tidak tepat sasaran bagi mereka yang membutuhkannya.”
Kemudian terkait Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) pertanian yang kurang peduli akan kesusahan masyarakat. Karena wujud dari kemakmuran masyarakat berasal dari pertanian bukan pariwisata, sehingga harus serius membangun Samosir dan jangan mendua hati,
“Hulu Balang harus ada karena konsep ini sangat bagus, dan membuat jam gadang sebagai pintu gerbang Samosir dengan nama Batak,” paparnya.
Wakil Ketua DPRD, Nasib Simbolon mengatakan, tanah ulayat jangan dijual, namun boleh disewakan dengan jangka maksimal 25 tahun.
Tokoh masyarakat, Parlindungan Limbong menyampaikan, agar memproritaskan kebersihan dari sampah di Samosir, begitu juga dengan pemakaman umum demi mewujudkan pemerintahan yang baik.
Carles Sitindaon mengatakan, blue print saat ini belum ada dan harus menciptakan ikon agar bisa diingat orang ketika datang ke Samosir, termasuk tata kelola pendidikan harus berjalan dengan baik.
“Ini termasuk belum adanya konektiiftas warga kepada pengusaha hotel guna menjamin pasar bagi rakyat Samosir. Juga perlunya coffe morning sekali sebulan kepada pemangku jabatan dan masyarakat,” katanya. (Benry Naibaho)